Pengertian Sel dan Strukturnya

Sel terkait rapat dengan makhluk hidup, termasuk manusia. Namun sebagian dari kita mungkin belum memahami apa itu sel. Artikel ini akan mengulas tentang pengertian sel sehingga nantinya Anda bisa paham benar apa itu sel.

Pengertian Sel


Dalam ilmu biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Penjelasan yang mungkin mudah dipahami adalah sebagai berikut: Sel adalah satuan terkecil penyusun mahluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal yang disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba.

Adapun makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia misalnya, tersusun atas ribuan sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Suatu contoh, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel Hewan
Gambar Ilustrasi Sel Hewan dan Tumbuhan

Struktur


Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang bernama ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.

Baca juga: Cara perkembangbiakan vegatatif dan macam-macamnya

Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel tersebut dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan, hewan, dan jamur memiliki sel eukariotik.

Sel prokariota


Pada sel prokariota tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil, serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain.

Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Apabila selubung tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel. Kebanyakan bakteri memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada pula bakteri yang memiliki selubung sel dari protein. Kebanyakan selubung sel arkea berbahan protein, meskipun ada juga yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel prokariota mencegah sel pecah karena adanya tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.

Sel eukariota


Berbeda dengan prokariota, sel eukariota memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di antara nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan organel terbatasi oleh satu lapis membran, tapi ada pula yang dibatasi oleh dua membran, contohnya nukleus.

Membran


Membran sel yang membatasi sel dinamakan sebagai membran plasma yang fungsinya sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel.

Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya bisa bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan pada hampir semua fungsi lain membran, seperti mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada juga protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel. Ditaksir sekitar 30 persen protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein membran.

Nukleus


Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 µm, organel ini pada umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel eukariota. Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang memiliki banyak nukleus, misalnya sel otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki nukleus, seperti sel darah merah matang yang kehilangan nukleusnya saat berkembang.

Selubung nukleus melingkupi nukleus serta memisahkan isinya (disebut nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung ini terdiri dari dua membran yang masing-masing merupakan lapisan ganda lipid dengan protein terkait. Membran luar dan dalam selubung nukleus terpisahkan oleh ruangan sekitar 20-40 nm. Selubung nukleus memiliki sejumlah pori yang berdiameter sekitar 100 nm dan pada bibir setiap pori, kedua membran selubung nukleus menyatu.


0 comments

Post a Comment