Tips Agar KPR Disetujui Bank

Salah satu cara untuk bisa memiliki hunian adalah dengan mengajukan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) kepada bank yang menawarkan program KPR. Dengan menempuh cara ini, maka Anda tidak harus membeli rumah secara cash yang tentunya akan membutuhkan uang yang tidak sedikit.

Namun demikian, proses pengajuan KPR ke bank seringkali memenuhi hambatan bagi sebagian orang, khususnya bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah atau dibawah standar penghasilan untuk mengajukan KPR. Terlebih bagi wiraswasta, minimnya jumlah penghasilan bulanan akan menjadi kendala tersendiri.

Lalu bagaimana agar pengajuan KPR di bank bisa diterima meski dengan penghasilan rendah? Dibawah ini diuraikan beberapa kiat untuk mengajukan KPR agar disetujui oleh pihak bank.


Tips Mengajukan KPR di Bank


Sebelum memohon KPR di bank, pastikan Anda memperhatikan beberapa hal seperti dijabarkan berikut ini:


1. Punya Rekening 

Setiap pekerja seharusnya memiliki rekening atau tabungan sebagai sarana menabung dan pemindahan uang. Selain itu, rekening tabungan di bank akan mencatat arus pemasukan serta pengeluaran setiap bulan melalui rekam print buku tabungan. Contohnya jika pembayaran gaji secara cash setiap bulannya, maka seseorang diharuskan untuk menabung gaji kita ke bank, sebelum menggunakannya untuk memenuhi syarat permohonan.

Bank membutuhkan bukti tertulis tentang pendapatan yang dihasilkan setiap bulan dengan tujuan untuk menentukan nominal besar pinjaman oleh bank yang mampu dibayar oleh pemohon. Setelah itu, pihak Bank akan memeriksa detail tentang sirkulasi keuangan di rekening serta menilai apakah sebuah rekening termasuk jenis sehat atau tidak. Untuk jenis pemilik rekening sehat,  Bank akan menyetujui permohonan selama berkas lain juga terdata dengan baik.

2. Peroleh Informasi Yang Jelas

Sebelum mengajukan KPR, hal wajib yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan berbagai informasi mengenai layanan KPR yang akan akan diajukan. Hal ini akan membantu memperoleh segala informasi terkait dengan layanan KPR seperti persyaratan, ketentuan, dan sebagainya. Cara mengakses informasi KPR sangatlah mudah seperti langsung melalui bank atau secara online pada situs resmi bank yang bersangkutan.

3. Melengkapi Berkas Persyaratan

Sebelum mengajukan KPR, calon pembeli harus memiliki target rumah yang akan dibeli dengan cara menggunakan KPR. Jenis bangunan yang dapat dibeli melalui sistem KPR adalah rumah baru dan juga rumah bekas. Untuk rumah bekas wajib melampirkan foto copy (SHM) Sertifikat Hak Milik , (IMB) Ijin Membangun Bangunan dan juga bukti pembayaran PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun terakhir. Jadi setelah sebuah bangunan diputuskan sebagai objek KPR, sebagai pengikatnya akan diminta sejumlah uang sebagai tanda jadi dan kita harus meminta foto copy surat SHM ( Sertifikat Hak Milik ), PBB ( Pajak Bumi dan Bangunan) serta IMB.

Misalnya bagi calon pemohon KPR BTN bagi pemohon yang berpenghasilan tetap, berkas yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut (asli dan fotocopy terlegalisir):

  1. Melengkapi data pada Formulir Permohonan KPR
  2. Foto berwarna 4 x 6 suami dan istri  
  3. KTP suami istri
  4. Surat keterangan bekerja suami istri ( Jika bekerja keduanya )
  5. Foto Kopi Astek /Asanri / Taspen
  6. Buku Tabungan dan Uang Muka / Batara BTN
  7. Surat nikah
  8. Kartu Keluarga
  9. Surat Kuasa Pemotongan Gaji oleh Bank
  10. Surat keterangan bekerja atau Surat Pengangkatan Minimal 1 tahun.
  11. Slip Gaji terahir dilegalisir.
  12. Foto Copy NPWP
  13. Menanda tangani surat perjanjian awal
  14. Rekening bank dalam 3 bulan terahir
  15. Penghasilan minimal 3 kali dari angsuran perbulannya
  16. Materai 6000 empat lembar

4. Pastikan Anda Tidak Pernah Macet Kredit

Memiliki riwayat kredit tidak menjadi masalah selama proses pembayaran yang dilakukan lancar dan aman. Meskipun riwayat kredit mungkin tidak relevan, akan tetapi perjalanan tersebut dapat menjadi referensi bagi bank untuk melacak kepatuhan calon pemohon dalam membayar cicilan KPR.


5. Ajukan ke Beberapa Bank

Mengajukan KPR kepada beberapa Bank merupakan cara yang sangat penting karena jika hanya mengajukan kepada satu atau dua Bank, maka peluang untuk diterima semakin kecil juga. Ketika mengajukan permohonan kepada banyak Bank, terdapat pula konsekuensi yang harus diperoleh yakni biaya appraisal. Saat berkas kita sudah masuk, Bank akan meminta pembayaran biaya appraisal.

Biaya appraisal ini digunakan untuk biaya operasional tim dari pihak Bank yang melakukan survei ke rumah yang diajukan untuk KPR. Tujua survei ini adalah untuk memastikan nominal harga dari rumah tersebut. Pada umumnya, bank akan mengenakan biaya antara Rp. 500.000 hingga Rp. 750.000 untuk anggaran biaya appraisal.

6. Anda Harus Punya Penghasilan

Yang saya maksudkan disini adalah sebaiknya Anda punya penghasilan tetap tiap bulannya. Tapi bukan berarti pekerja lepas atau freelancer tidak punya kesempatan. Bagi freelancer, bank akan meminta data pemasukan bulanan rutin Anda dalam satu tahun.

Artinya, meskipun pemasukan Anda bisa mencapai Rp 7,5 Juta per bulan sebagai seorang pekerja freelance, namun jika dalam satu tahun tersebut pemasukan Anda ada yang hanya mencapai Rp 4,7 Juta, maka persentasenya dihitung dari Rp 4,7 Juta.


Pada saat mengajukan KPR, sebaiknya lampirkan rekening tabungan yang rutin bertambah setiap bulan (minimal 3 bulan) guna membuat bank semakin yakin. Dan untuk karyawan, diharuskan memiliki slip gaji bulanan dan surat keterangan kerja dari kantor.


7. Yakinkan Pihak Bank

Jangan mendatangi bank dengan penampilan yang tidak meyakinkan. Sebab penampilan cenderung memengaruhi pandangan orang. Tidak perlu menunjukkan wajah ingin dikasihani atau tampak begitu putus asa. Datanglah dengan penampilan yang rapi dan lengkapi diri dengan pemahaman KPR yang cukup memadai. Bicaralah dengan penuh keyakinan. Hal ini mungkin bukan penentu utama. Namun, Anda bisa menunjukkan pada bank bahwa pengajuan KPR Anda layak disetujui.

kpr

Silakan bertanya secara mendetail mengenai berbagai hal yang Anda anggap penting. Misalnya, jumlah dana KPR yang bisa didapatkan, jumlah uang muka yang wajib disiapkan, besaran bunga yang ditetapkan, tenor yang bisa dipilih, atau keuntungan yang bisa diperoleh dengan mengajukan KPR di bank tersebut. Jangan lupa untuk menanyakan biaya-biaya lain yang akan dibayarkan kalau KPR tersebut disetujui. Tidak perlu sungkan atau kaku ketika berhadapan dengan pihak bank. Bersikaplah santai namun dengan rasa percaya diri.


0 comments

Post a Comment