Pengertian Komunis dan Komunisme

Di Indonesia dalam sejarahnya terdapat Partai Komunis Indonesia (PKI) sebelum akhirnya keberadaannya dilarang oleh pemerintah karena ulahnya yang mencederai nilai kemanusiaan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan komunis atau komunisme itu?

Pengertian Komunis


Sebagaimana ungkapan Karl Marx, komunisme dapat diartikan sebagai satu kalimat yaitu,”Menghapuskan semua milik pribadi.” Sedangkan jika ditilik lebih rinci, komunisme adalah teori ekonomi distribusi kekayaan nasional. Sesuai dengan teori ini, semua properti dan sumber daya yang hadir dalam masyarakat dimiliki oleh orang-orang dalam masyarakat tersebut secara bersama. Sumber daya dan properti dapat diartikan semua alat-alat produksi seperti tanah, sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dsb. Teori ini dikembangkan untuk menghilangkan perbedaan berdasarkan tingkat pendidikan, kekayaan, dsb di antara berbagai kelas dalam masyarakat. Berlakunya kesetaraan akan memungkinkan untuk menyamakan semua kelas dengan meninggikan strata kalangan bawah dan menurunkan strata kalangan atas, hingga kedua kelas ini berada pada tingkat yang sejajar dalam hal terkait kepemilikan, fasilitas, kekayaan, pembangunan, dan faktor pertumbuhan yang lain.

Prinsip-prinsip dasar negara komunis diolah sesuai pada kemampuan masing-masing dapengertian komunis lengkapn sesuai kebutuhan tiap orang. Setiap orang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sesuai dengan kemampuannya dan setiap orang akan menerima fasilitas serta keuntungan sesuai dengan persyaratan secara proporsional. Bahkan hingga saat ini, masih terdapat contoh yang mencolok dari negara komunis selama sejarah ekonomi dan politik dunia. Negara Uni Soviet menjadi salah satu contoh sistem komunis di masa lalu, sedangkan komunisme di Korea Utara dan China masih umum di masa ini.

Meskipun komunisme tidak mendapatkan sambutan yang sangat hangat dalam jumlah besar, terdapat beberapa aspek tertentu dari ekonomi komunis murni yang benar-benar bermanfaat bagi kepentingan kemanusiaan, seperti diungkap oleh Karl Marx. Meski begitu, koin mempunyai 2 sisi yang berbeda. Sama halnya dengan gagasan dalam bentuk filsafat dan teori ekonomi.

Kelebihan Komunisme

  1. Poin positif pertama mengenai masyarakat komunis adalah kesetaraan sosial dan menghilangkan kelas tertentu. Hal ini diartikan bahwa tidak ada kesempatan bagi setiap orang untuk menindas orang lain. Oleh karena kelas yang sama rata, maka berdiri sama tinggi duduk sama rendah.
  2. Kepemilikan sumber daya menjadi milik bersama, yang bertujuan untuk menghindari pemborosan.
  3. Setiap individu mempunyai akses terhadap barang dan jasa yang mereka perlukan sesuai dengan jumlah yang mereka butuhkan.
  4. Komunisme merupakan bentuk kolektif dari pemerintahan otonom masyarakat.
  5. Likuiditas keuangan akan berada di tangan kaum buruh.

Kekurangan Komunisme

  1. Hal pertama dan terpenting mengenai kelemahan sistem komunis adalah kurangnya kebebasan berbicara dan bertindak.
  2. Tanpa mekanisme pasar yang kompetitif, maka produksi tidak dapat meraih inovasi dan pertumbuhan.
  3. Semua produk dan layanan distandarisasi oleh pemerintah dan milik pemerintah.
  4. Tidak adanya suatu insentif bersama dengan produk baru yang inovatif. Tidak adanya insentif keuangan untuk bekerja keras, karena pekerjaan yang sama akan dibayar sama juga.
  5. Keuntungan dari inovasi yang kompetitif dan improvisasi perihal kepemilikan pribadi hilang.
  6. Nilai uang menjadi terpengaruh seperti halnya nilai tukar yang harus selalu diperbaiki dan diatur oleh pemerintah.
  7. Oleh karena persaingan pasar yang kurang, maka keseimbangan antara permintaan dan pasokan sukar diraih.

Komunisme sendiri sering dihubungkan dengan sosialisme. Namun, meskipun komunisme dan sosialisme seolah terlihat mirip, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan diantara keduanya. Pemerintah sosialis dapat dikatakan lebih bebas daripada komunis. Dalam pemerintahan sosialis, terdapat kebebasan untuk berbicara dan mengemukakan pendapat. Kepemilikan pribadi atas properti juga tidak dilarang di bawah paham sosialis, dan ini merupakan lawan dari komunisme.

negara-negara komunis
Bagian berwarna merah menunjukkan negara-negara penganut paham komunis

Negara dengan paham sosialis memungkinkan nilai tukar uang untuk menjadi fluktuatif, yang disebabkan oleh permintaan dan penawaran. Pemerintah hanya akan campur tangan ketika muncul krisis, seperti halnya penurunan tingkat ekspor. Pada kasus semacam ini, pemerintah dapat mendevaluasi mata uang untuk kembali menggairahkan nilai ekspor. Sementara kondisi semacam ini tidak dikenal di negara penganut paham komunis.

Baca juga: Pengertian Globalisasi dan Sejarahnya


0 comments

Post a Comment