Pengertian Negara Bangkrut dan Daftar Negara Bangkrut

Setiap negara memiliki kesempatan untuk meminjam dana untuk keperluan pembangunan di negara tersebut. Namun, kondisi perekonomian yang terus memburuk tanpa adanya solusi dapat menyebabkan negara tersebut mengalami kebangkrutan. Lalu, apa sebenarnya pengertian negara bangkrut itu, dan apa yang akan terjadi dengan negara bangkrut?

Pengertian Negara Bangkrut


Seperti di lansir dari sebuah sumber, bangkrut (merujuk pada suatu negara) adalah dimana sebuah negara tidak mampu untuk membayar hutang-hutangnya. Dan mata uang negara tersebut menjadi tidak bernilai di mata dunia. Ini berarti negara tersebut tidak lagi punya kemampuan untuk membayar untuk barang-barang yang dibeli (impor). Salah satu contoh negara yang mengalami kebangkrutan adalah Islandia. Kasus negara bangkrut yang dialami Islandia merupakan kasus pertama kali di dunia.

Islandia sendiri merupakan negara berbasis kepulauan yang memiliki penduduk sebanyak 320.000 jiwa dengan luas 103.000 km persegi yang berada di Atlantik Utara. Negara ini terkenal dengan sumber mata air panas, geyser dan gunung api aktif. Islandia merdeka dan membentuk negara republik pada tahun 1944 dan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Namun, pada akhir 2008 negara ini diserang serbuan krisis finansial yang akhirnya membuat negara ini jatuh miskin seketika.

Beberapa Daftar Negara Bangkrut



Berikut ini adalah beberapa negara di dunia yang telah mengalami kebangkrutan:

1. Yunani

Salah satu negara maju anggota Uni Eropa ini mengumumkan kebangkrutan mereka pada 2015 karena tidak mampu membayar hutangnya ke IMF.

2. Ekuador

Salah satu negara Amerika Latin ini menanggung hutang yang sangat besar dan gagal melunasi melunasinya karena kondisi ekonomi mereka yang tidak memungkinkan.

3. Zimbabwe

Negara ini merupakan salah satu negara termiskin di dunia yang dikenal memiliki nilai mata uang terendah di dunia.

4. Jamaika

Negara ini bangkrut akibat tingginya inflasi yang membuatnya gagal membayar hutang-hutang terdahulu. Pertumbuhan ekonomi di negara ini terus melambat hingga akhirnya hutang membelit mereka.

5. Puerto Rico

Negara persemakmuran Amerika ini menyatakan bangkrut dan tidak bisa membayar hutangnya sebesar Rp. 949 triliun. Keadaan politik dan kondisi ekonomi dalam negeri yang berantakan membuat negara ini bangkrut.

6. Argentina

Sulit dibayangkan jika negara sebesar Argentina juga mengalami kebangkrutan. Kasus korupsi besar-besaran terjadi di Argentina menjadi penyebab bangkrutnya Negara ini.

7. Nauru

Negara kecil tetangga Australia ini dulunya merupakan negara makmur. Masalah besar melanda Nauru diman sekira 75 persen wilayahnya sudah tidak layak huni. Kekayaan negara ini bermula saat ditemukan fosfat atau pupuk yang berasal dari kotoran burung yang berumur lebih dari 1000 tahun pada 60-an silam.

Apa Yang Terjadi Jika Suatu Negara Dinyatakan Bangkrut?


Berikut ini beberapa hal yang akan terjadi jika kebangkrutan dialami oleh suatu negara:

1. Program pendanaan pemerintah akan berakhir sehingga tidak ada lagi jaminan bagi masyarakat, seperti kesehatan, pertahanan, keamanan, pendidikan, dukungan infrastruture seperti jalan dan lainnya

Ketika sebuah negara bangkrut, maka banyak sistem di negara tersebut yang selama ini menjadi ketergantungan rakyatnya hilang. Seperti, penghentian pasokan listrik, aparat keamanan tak lagi bekerja, penutupan pompa bensin, toko-toko kehabisan stok makanan, pekerja pos berhenti mengirim email, bank tutup dan lainnya.

Kondisi ini yang terjadi di Argentina pada 1999. Saat itu orang-orang kaya mengambil uang mereka dan melarikan diri dari negara tersebut. US$ 40 miliar uang negara lari ke luar negeri dalam satu malam.

Kondisi itu mengakibatkan perbankan kolaps, diikuti keruntuhan mata uang nasional negara itu. Warga Argentina begitu putus asa dan panik dan banyak dari mereka bermalam di depan mesin teller otomatis untuk menarik uangnya.

Pemerintah pun membekukan semua rekening bank untuk satu tahun, hanya memungkinkan orang untuk menarik sejumlah kecil sebesar $250 per minggu.

2. Pelaku bisnis akan menutup usaha mereka sehingga tidak ada lagi pekerjaan

Masih mengambil contoh dari Argentina. Pada bulan Desember 2001, konfrontasi antara polisi dan warga menjadi pemandangan umum, dan kebakaran kerap terjadi di jalan utama di Buenos Aires. Presiden Argentina kala itu Fernando de la Rua mengumumkan keadaan darurat, yang hanya menyebabkan lebih banyak konflik dan kekacauan.

Akhirnya, situasi menjadi begitu kacau bahwa Presiden Fernando de la Rua melarikan diri dan masyarakat menjadi marah. Diperkirakan 30.000-40.000 tunawisma dan pengangguran baru muncul dengan mengais-ngais di jalan untuk bertahan hidup. Tingkat pengangguran merupakan indikator yang sangat baik dari negara mana akan bangkrut berikutnya.

Korporasi tidak ingin mempercayakan masa depan mereka ke negara yang tidak stabil dengan keuangan yang lemah. Pekerjaan sehingga akan terwujud selama ekonomi yang baik telah pergi di tempat lain.

3. Ekspor dan produksi sulit

Produk Argentina ditolak oleh beberapa negara, karena kekhawatiran produk yang diekspor merupakan barang gagal, atau rusak.

Pertanian juga terpengaruh. USDA menempatkan pembatasan pada makanan Argentina dan obat-obatan tiba dari Amerika Serikat.

4. Terjadi kerusuhan massal sementara aparat keamanan tidak ada

Mereka yang ditinggalkan akan merasa terjebak, muncul kemarahan dan sebagai sasaran akan ditujukan ke bank, lembaga keuangan, dan instansi atau pejabat pemerintah.

5. Setiap orang akan mulai saling melakukan segala cara untuk mendapatkan pasokan makanan

6. Orang kaya akan menguasai negara dan mengubah sistem demokrasi menjadi kediktatoran.

7. Korupsi merajalela dan justru dilakukan oleh lembaga yang sebenarnya mempunyai tugas pokok melindungi rakyat, masyarakat, dan negara terhadap gangguan korupsi itu.

8. Hutang luar negeri yang semakin menumpuk

9. Pasar saham akan crash

10. Semua lembaga keuangan akan gagal

Baca juga: Pengertian Integrasi Nasional, Faktor Pendorong, dan Penghambat


0 comments

Post a Comment