Ilmu Rawa Rontek Ajian Sakti

Ilmu Rawa Rontek adalah ilmu kanuragan tingkat tinggi. Diyakini bahwa ilmu ini merupakan warisan dari leluhur di tanah Jawa. Menurut banyak cerita yang berkembang di masyarakat, pemilik ajian sakti ini tidak bisa mati karena dibunuh dengan cara apapun termasuk menggunakan senjata tajam, sihir, racun, maupun dengan cara ditembak. Pemilik ilmu rawa rontek konon hanya bisa mati karena penyakit. Benarkan demikian? hanya sang maha Pencipta yang mengetahuinya.

Penggunaan Ilmu Rawa Rontek


Berdasarkan sejumlah opini yang merebak di masyarakat, ilmu rawa rontek tidak dibenarkan dalam Islam karena orang yang memegang ilmu tersebut sudah memiliki ikatan kuat dengan makhluk lain berupa jin yang menguasai tubuhnya. Sehingga pemilik ilmu ini atau yang dikenal dengan nama Rawe Rontek identik dengan orang yang mudah sekali marah karena pengaruh khodam yang telah menguasai jiwa dan raganya.

Pengertian Rawa Rontek


Dalam bahasa Jawa, pengertian Rawa Rontek berarti putus (kepala putus) dan merupakan ilmu kadigjayaan tingkat tinggi. Jarang sekali ada seorang pendekar memiliki ilmu yang satu ini. Disamping karena caranya yang sulit untuk dikuasai, ilmu rawa rontek juga hanya bisa dimiliki berdasarkan garis keturunan pemilik sebelumnya, seperti anak, cucu atau seorang murid perguruan yang dianggap bisa mewarisinya.

Ada sebuah cerita, terdapat salah seorang pendekar yang pernah memiliki ilmu rawa rontek, yakni Si Pitung. Ia dikenal sebagai seorang pendekar atau Jawara Betawi yang berasal dari kampung Rawa Belong, di Jakarta barat.

Disebutkan bahwa, dengan ilmu Rawa ronteknya Si Pitung sering membuat Penjajah Belanda kalang kabut karena jika pendekar Betawi itu menyerang pertahanan Belanda, maka jarang sekali satuan pasukan Belanda yang jumlahnya ratusan orang itu akan tersisa, semuanya akan terbunuh, padahal Si Pitung melakukannya hanya seorang diri.

Peran Si Pitung di Era Penjajahan Belanda


Konon Belanda sangat takut terhadap Si Pitung karena kemampuannya yang bisa menghilang diri serta tidak mempan untuk ditembak ataupun dibacok. Bahkan, kalaupun tekena tembakan atau sabetan pedang dengan anggota tubuh terputus baik itu tangan, kaki atau kepala, beberapa waktu kemudian anggota tubuh Si Pitung akan menyatu kembali.

Belanda yang sudah kewalahan menghadapi Pitung akhirnya mengadakan sayembara untuk mengumpulkan seluruh pendekar untuk melawan Pitung dengan imbalan yang sangat besar. Namun apa dikata, seluruh pendekar sakti mandraguna yang berusaha membunuh Pitung semuanya tewas dan tak satu pun yang tersisa.

Bahkan Pitung semakin kuat dan semakin tak tertandingi karena setiap menghadapi pendekar-pendekar sakti yang datang dari seluruh penjuru negeri itu, tak dibiarkan hidup karena dianggap sebagai penghianat negara. Tak hanya itu, setiapmenghadapi lawan-lawannya, Pitung juga selalu menyerap ilmu kesaktian lawan-lawannya sehingga membuat dirinya semakin sakti.

Berkat Ilmu Rawa Rontek yang dimiliki membuatnya menyandang nama besar sebagai Jawara kelas satu di tanah Jawa dan disegani semua lawan-lawannya. Bahkan tidak sedikit dari pendekar-pendekar sakti yang semula memusuhi berbalik bergabung dengannya untuk mengadakan perlawanan terhadap Belanda yang sudah semakin tidak bernyali.

Namun, untuk menyandang nama besar dan kasaktian yang sangat dahsyat itu, Pitung harus membayar mahal dan merelakan dirinya tidak menikah selama hidupnya. Karena menikah termasuk pantangan yang tidak boleh dilanggar untuk bisa menguasai ilmu Rawa rontek, kalau melanggar pantangan, bukan hanya ilmunya yang hilang tapi tubuhnya akan menjadi sangat lemah.

Perbedaan Ilmu Rawa Rontek dan Pancasona


Sebagian orang mengatakan bahwa Ilmu rawa rontek dan Ilmu Pancasona adalah sama, namun ternyata keduanya merupakan ilmu yang berbeda.

Rawa rontek adalah Ajian atau ilmu kedigjayaan yang berhubungan dengan kekuatan dan kesaktian fisik atau tubuh. Dimana tubuh seseorang yang memiliki ilmu ini, jika salah satu anggota tubuhnya terpotong seperti tangan, leher atau lainnya, kemudian terkena air atau darahnya menetas ke tanah (bumi) maka ,tubuh yang tadi terpotong akan menyambung kembali dan orang itu hidup kembali atas kehendak Allah SAW.

Sebagian orang percaya bahwa Ilmu Rawa rontek adalah bagian dari ilmu hitam dimana untuk menguasai ilmu ini seseorang harus melakukan persekutuan dengan iblis atau Jin sehingga orang itu bisa sakti mandraguna dan memiliki kekebalan dari segala senjata tajam. Untuk menguasai ilmu ini harus melakukan tapabrata, menyepi dalam gua dan melaksanakan lelaku berat lainnya agar ilmu yang diinginkanmanjing.

Ilmu Pancasona merupaka ilmu kesaktian perpaduan atau penyempurnaan dua kekuatan baik secara fisik maupun ruh. Ketika seseorang menguasai ilmu ini jasadnya akan menyatu dengan semesta alam sehingga ketika tubuhnya diserang dan hancur seperti terkena bom maka tubuh itu akan kembali utuh selagi masih ada udara yang berhembus di muka bumi.

Sebagian orang percaya bahwa ilmu pancasona merupakan bagian dari ilmu putih dan banyak dimiliki orang-orang sekelas wali. Untuk bisa memiliki ilmu ini seseorang harus berhati bersih dan memiliki kedekatan dengan yang maha kuasa. Menjalankan perintah dan manjauhi larangan-Nya.

Cara Menguasai Ilmu Rawa Rontek


Setiap ilmu yang berhubungan dengan kebatinan atau kedigjayaan, apapun itu jenisnya tidak bisa sembarang orang bisa memilikinya. Artinya, orang yang ingin memiliki ilmu kesaktian, dibutuhkan perjuangan dan amalan khusus yang tidak mudah untuk dijalankan. Misalnya berpuasa selama 40 hari dan harus hidup jauh dari keramaian selama melakukan puasa.

Selama menjalankan puasa dianjurkan merapalkan mantra-mantra khusus yang berhubungan dengan ilmu rawa rontek denganjumlah hitungan yang tidak sedikit sampai merasakan adanya perubahan dalam tubuh dan biasanya akan mengalami hal itu setelah beberapa hari bertapabrata.

Demikian sekilas mengenai ilmu rawa rontek, semoga artikel ini bisa menjadi bahan bacaan yang berguna.

Apakah Anda ingin membuka mata batin namun tidak tahu caranya? Silakan baca artikel berikut: Cara membuka mata batin.


0 comments

Post a Comment