Pengertian Seni Kriya
Seni kriya adalah sebuah wujud kriya seni yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan keterampilan tangan. Selain itu, seni kriya juga harus memperhatikan kebutuhan fisik dan nilai-nilai keindahan atau estetika.
Seni kriya memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya adalah seni kriya kayu, seni kriya keramik, seni kriya tekstil, seni kriya logam, seni kriya kulit, dan seni kriya batu bata. Adapun pada artikel ini saya akan mengulas secara detail mengenai apa itu seni kriya.
Seni kriya merupakan seni yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Menurut para ilmuwan, seni kriya ini telah ada sejak zaman Neolitikum atau pada zaman batu. Dimana pada saat itu telah banyak benda-benda hasil kerajinan tangan yang dibuat oleh orang -orang terdahulu.
Pengertian seni kriya yaitu seni yang dibuat dengan menggunakan tangan tanpa mengurangi segi fungsional dan nilai keindahannya. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa seni kriya adalah seni yang sempurna lantaran tidak hanya pemenuan yang dibutuhkan saja akan tetapi keindahan juga sangat diperhatikan. Seni kriya juga dapat berarti kerajinan tangan.
Fungsi Seni Kriya
Secara garis besar, seni kriya memiliki fungsi sebagai berikut:
- Hiasan (Dekorasi). Banyak hasil produk dari seni kriya yang digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsinya sehingga seni kriya jenis ini mengalami berbagai pengembangan. Contohnya hiasan dinding, karya seni ukir, patung, cinderamata dan lain sebagainya..
- Benda Terapan (Siap Pakai). Seni kriya ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai benda yang siap pakai, nyaman, namun tidak menghilangkan unsur keindahannya. Contoh: senjata, furnitur, keramik dan masih banyak lagi.
- Benda Mainan. Mungkin kita sering menjumpai seni kriya berupa alat permainan yang biasanya dengan bentuk sederhana dan bahan yang mudah didapat dan dikerjakan, serta harga yang relatif murah. Contoh: boneka, kipas kertas, congklak dsb.
Jenis-jenis Seni Kriya
Wujud karya seni kriya di nusantara sangat beragam, termasuk bahan alam yang digunakan. Dari berbagai karya tersebut ada yang masih mempertahankan keanekaragaman hiasan tradisional dan ada juga yang telah mengembangkannya lantaran tuntutan pasar.
1. Macam-macam Seni Kriya Berdasarkan Bahan Yang Digunakan
a. Seni Kriya Kayu
Kriya kayu merupakan suatu jenis seni kriya dalam pekerjaannya membuat benda selalu menggabungkan antara nilai fungsi sekaligus hias dengan menggunakan bahan kayu. Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran.
b. Seni Kriya Tekstil
Seni kriya tekstil adalah kriya dengan bahan dasar kain. Istilah tekstil memiliki lingkup yang luas dan mencakup dengan macam aneka jenis kain yang cara pembuatannya baik dengan cara diikat, ditenun dipres dan masih banyak cara teknik pembuatan kain. Umumnya kain terbuat dari serat yang dipintar atau dipin untuk menghasilkan benang yang panjang dan selanjutnya ditenun atau dirajut agar menghasilkan kain berupa barang jadi. Jenis seni kriya tektil nusantara dikelompokkan menjadi dua macam yaitu karya batik dan karya tenun.
c. Seni Kriya Keramik
Seni kriya keramik adalah benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, dan cetak tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik adalah bandung, jepara, cirebon, banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan.
d. Seni Kriya Kulit
Seni kriya kulit adalah karya seni yang menggunakan kulit sebagai bahan bakunya. Kulit yang umumnya digunakan dalam seni kriya kulit adalah kulit kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular. Kulit tersebut menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang, dimulai dari pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan cairan tertentu, pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu (penyamakan), pewarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut, pengeringan dan penghalusan. Kemudian dipotong-potong agar sesuai dengan ukuran benda yang akan dibuat. Contoh hasil dari seni kriya kulit adalah tas, sepatu, ikat pinggang, wayang kulit, dompet, pakaian (jaket), dan alat musik rebana. Beberapa daerah penghasil seni kriya kulit dintaranya adalah Bali, Yogyakarta, dan Garut.
Macam-macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
Ada beberapa macam seni kriya berdasarkan teknik pembuatannya. Berikut ini beberapa jenis seni kriya berdasarkan cara pembuatannya.
1. Seni Kriya Batik
Proses pembuatan kain batik ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya dengan menggunakan teknik cap, tulis, dan teknik lukis. Teknik batik tulis merupakan salah satu teknik membuat batik yang paling sering digunakan di Nusantara.
2. Seni Kriya Pahat / Ukir
Seni kriya atau pahat sangat beraneka ragam dalam proses pembuatannya. Selain menggunakan kayu, seni pahat atau ukir ini juga bisa menggunakan aneka logam, batu, serta fosil hewan sebagai bahan dasarnya.
3. Seni Kriya Tenun
Tenun terdiri dari dua jenis, yaitu tenun songket dan tenun ikat. Perbedaannya terletak pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan. Hampir di setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki corak tenun yang khas sesuai dengan tradisi dan budaya masyarakat setempat. Hal ini yang menyebabkan Nusantara kaya akan kebudayaan, dan salah satunya adalah seni kriya itu sendiri.
4. Seni Kriya Anyaman
Seni kriya anyaman merupakan teknik membuat dengan mengolah bahan dasar menjadi sebuah pola tertentu. Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam membuat anyaman adalah bambu, rotan, pandan, kertas, tali, dan lain sebagainya.
5. Seni Kriya Bordir
Seni kriya bordir adalah bentuk seni yang menempatkan hiasan dari benang yang kemudian dijaitkan pada kain dan berfungsi sebagai penghias serta untuk mempercantik atau memperindah tampilan kain tersebut.
Baca juga: Cara Membuat Berita Acara dan Contohnya
Demikian penjelasan mengenai seni kriya, semoga artikel ini bisa memberikan nilai manfaat terhadap sahabat pembaca, khususnya bagi Anda yang sangat memperhatikan sejarah dan perkembangan seni di Indonesia dari waktu ke waktu.
0 comments
Post a Comment