Pengertian dan Fungsi Tanda Baca
Sebuah kalimat tidak lengkap tanpa tanda baca. Pengertian dari tanda baca adalah sebuah simbol dalam kebahasaan. Simbol kebahasaan ini memiliki berbagai bentuk. Setiap bentuk memiliki fungsi masing-masing.
Namun secara keseluruhan fungsi dari tanda baca tersebut adalah sebagai berikut:
- Mengatur jeda ketika seorang pembaca membaca suatu kalimat;
- Mengatur intonasi dalam pembacaan suatu kalimat;
- Mempertegas bentuk kalimat (misalnya seperti kalimat tanya, kalimat perintah dan lain-lain);
- Tanda baca berfungsi untuk menunjukkan struktur kata atau kalimat yang terdapat dalam suatu tulisan;
- Tanda berfungsi untuk menunjukkan tata kata yang terdapat dalam suatu tulisan.
Jenis Tanda Baca dan Contoh Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca merupakan suatu bentuk simbol dalam kebahasaan yang digunakan untuk menunjukkan struktur kalimat dan tata kata dalam suatu tulisan. Tanda baca dapat diklasifikasikan kedalam beberapa macam.
Berikut adalah jenis-jenis tanda baca tersebut beserta penjelasannya.
1. Tanda Titik (.)
Tanda titik memiliki beberapa fungsi saat digunakan dalam suatu kalimat atau tulisan. Fungsi ini tergantung pada dimana tanda titik tersebut digunakan. Penggunaan tanda titik (.) adalah sebagai berikut:
- Pada akhir kalimat atau tulisan yang bentuknya bukan seruan atau pernyataan.
- Di belakang angka atau huruf yang terapat dalam suatu bagan, daftar, serta ikhtisar.
- Sebagai pemisah angka pada jam, menit dan detik yang menunjukkan waktu.
- Digunakan dalam daftar pustaka, Letak tanda titik ini adalah diantara nama penulis, dan judul tulisan yang tidak diakhiri dengan tanda tanya atau tanda seru.
- Tanda titik juga digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh penggunaan tanda titik
Ibuku guru Matematika.
Dia datang kerumahku pukul 13.45.00 (13 lewat 45 menit).
Jumlah penduduk desa itu adalah 3.547 jiwa.
Tanda titik tidak digunakan dalam kasus berikut:
- Pada akhir judul yang berupa kerangka karangan, judul tabel dan lain-lain.
- Untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah.
- Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
2. Tanda koma (,)
Sama halnya seperti tanda titik, tanda koma juga sangat sering ditemukan dalam kalimat atau tulisan. Aturan penggunaan tanda (,) adalah sebagai berikut :
- Sebagai pemisah suatu kalimat setara dengan kalimat setara setelahnya.
- Digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
- Sebagai pemisah anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
- Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya “oleh karena itu”, “jadi”, “lagi pula”, “meskipun begitu”, “akan tetapi”, dll.
- Sebagai kata pemisah kata seperti “o”, “ya”, “wah”, “aduh”, dll dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.
- Sebagai pemisah petikan langsung dari bagian lain dari kalimat.
- Digunakan di antara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
- Digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
- Digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
- Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Beberapa contoh penggunaan tanda koma yaitu:
Dia bukan anak Pak Halim, melainkan anak Pak Marwan.
Saya ke mini market untuk membeli pulpen, buku, pensil dan kertas.
Karena ayah sedang sibuk, saya pulang dijemput kakak.
Wah, kamu cantik sekali!
… Oleh karena itu, kita harus rajin belajar.
3. Tanda Titik Koma (;)
Penggunaan tanda titik koma adalah sebagai berikut:
- Pemisah bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
- Sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh penggunaan tanda titik koma yaitu:
Andi mencuci piring di dapur; Dina mencuci pakaian di ruang cuci; Dita menyapu halaman rumah.
Hari sudah sore; ayah belum pulang juga.
4. Tanda Titik Dua (:)
Penggunaan tanda titik dua adalah sebagai berikut:
- Digunakan setelah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
- Digunakan (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
- Digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
- Digunakan diakhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh penggunaan tanda titik dua(:) yaitu:
Nama : Nura Mauliza
Kelas : X.1
NIS : 34455
(v) Tempo, I (34), 1971:7
(vi) Surah Yasin:9
(vii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
Ibu : “Yuli, kemari nak!”
Yuli: (datang menghampiri) “Ada apa, bu?”
Ibu : “Tolong cucikan pring itu!”
5. Tanda Hubung (-)
Penggunaan tanda hubung dalam suatu tulisan adalah sebagai berikut:
- Digunakan untuk penyambung suku-suku kata dasar atau kata berimbuhan yang terpisah oleh pergantian baris.
- Digunakan untuk menyambungkan unsur-unsur kata ulang.
- Digunakan menyambungkan huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
- Digunakan untuk merangkai satu kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata atau huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf.
- Digunakan merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh penggunaan tanda penghubung yaitu:
Hari ini ayahku tidak jadi pulang dari Bandung karena diberikan tugas tambahan dari atasannya. Kata ayah, dia akan pulang besok dan kami akan pergi jalan-jalan.
Anak-anak itu sedang berlari mengejar kupu-kupu di taman
23-08-95
Dia peringkat ke-2 di kelas
6. Tanda Pisah (–)
Penggunaan tanda pisah adalah sebagai berikut:
- Digunakan sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
- Digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
- Digunakan di antara dua bilangan atau kata dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contoh penggunaan tanda pisah adalah yaitu:
Saya bekerja di Perusahaan itu mulai Desember 2011 – Oktober 2014
7. Tanda Elipsis (...)
Penggunaan tanda elipsis
Digunakan dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
Digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh penggunaan tanda elipsis yaitu:
Saya ingin …. liburan , bagaimana kalau kita berangkat lusa.
… kemudian saya akan pulang ke kempung halaman.
8. Tanda Tanya (?)
Penggunaan tanda Tanya adalah sebagai berikut:
- Digunakan di akhir kalimat tanya.
- Digunakan di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.
Contoh penggunaan tanda Tanya yaitu:
Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?). Uangnya sebanyak 15 juta rupiah (?) hilang.
Apa pekerjaan ibumu?
9. Tanda Seru (!)
Penggunaan tanda seru yaitu:
- Digunakan diakhir kalimat perintah.
- Digunakan diakhir ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh penggunaan tanda seru yaitu:
Semangat!
Cepat selesaikan tugasmu!
10. Tanda Kurung ((...))
Penggunaan tanda kurung adalah sebagai berikut:
- Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
- Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
- Digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
- Tanda kurung juga digunakan mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh penggunaan tanda kurung yaitu:
Dilaksanakan sesuai dengan GBHN (Garis Besar Haluan Negara)
Tabel tersebut (tabel 2.1) menjelaskan tentang langkah-langkah dalam model ini.
11. Tanda Kurung Siku ([...])
Tanda kurung siku digunakan untuk:
- Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Umumnya tanda tersebut digunakan untuk menyatakan bahwa terdapat kesalahan dalam naskah asli.
- Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh penggunaan tanda lkurung siku yaitu:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 27––35]) perlu diceritakaan kembaali di sini.
Puteri raja itu me[l]ihat ayahnya dibunuh.
12. Tanda Petik (“...”)
Tanda petik digunakan untuk:
- Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.
- Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
- Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh penggunaan tanda petik yaitu:
Dia dikenal dengan julukan “master lukis”
“aku akan pulang”, kata Tuti.
13. Tanda Petik Tunggal (‘...’)
Tanda petik tunggal digunakan untuk:
- Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
- Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh penggunaan tanda petik tunggal yaitu:
‘tut, tut,tut’ telponnya suda tersambung, tapi belum diangkat.
Feed-back berarti ‘balasan’.
14. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan untuk:
Nomor surat, omor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Pengganti kata “atau” dan “tiap”.
Contoh penggunaan tanda garis miring yaitu:
Mobil itu bergerak dengan kecepatan 72 km/jam
No. 17/PK/2011 Jalan Kramat III/10 Masa Bakti 2011/20012 Tahun Ajaran 2011/2012.
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat secara umum digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh penggunaannya yaitu:
UUD ’45 (’45 menunjukkan tahun 1945)
Walau keujung dunia kau ‘kan ku cari (‘kan menunjukkan kata akan)
Demikianlah beberapa contoh tanda baca serta contoh cara penggunaannya. Selain yang disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak macam-macam tanda baca lainnya. Akan sangat panjang jika diulas semuanya disini. Semoga artikel ini berguna bagi kalian.
0 comments
Post a Comment