Cerpen Remaja Tentang Cinta Dari Teman Ke Pujaan Hati

Untuk kalian yang lagi pada mencari cerpen remaja yang mengisahkan tentang cinta, berikut ini adalah sebuah cerpen remaja tentang percintaan yang diawali dari pertemanan hingga menjadi pujaan hati.

Judul: Friend To Love

D
i pagi hari yang tampak indah ini, ada sepasang sahabat yang telah bersahabat sejak kecil dulu. Namanya Ahsay dan Iqo.
Suatu hari, Ahsay menelfon Iqo dan memintanya untuk datang ke studio musiknya.
“Hallo, Iqo?”
“Iya, ada apa Say?”
“Qo, dateng ke studio ku sekarang ya, please…”
“Oh, kamu mau latihan ya?”
“Iya, makanya kalau ada kamu kan jadi ada yang menilai penampilan ku and band.”
“Ooo, oke deh.”
“Thanks ya friend, bye…” ucap Ahsay pada Iqo. Iqo segera merapikan diri lalu berangkat ke studio Ahsay.
Sesampainya di studio. Sepi. Tidak ada orang. Iqo segera masuk menuju ruangan yang biasa digunakan Ahsay rekaman. Disana ada Ahsay sedang memainkan bass-nya.
“Hai Say…” sapa Iqo.
“Eh, udah dateng. Sini Qo.” Pinta Ahsay.
“Yang lain mana Say? Kok masih sepi?”
“Belum pada dateng. Biasa, pada kayak kebo gitu, apa lagi si Fadhil. Wah, kebo banget Qo.”
“Owh, ya gak beda sama kamu kan?”
“Enak aja, ya gak dong. Ahsay kok ngebo. Hehe.”
“Eh Say, aku pengen banget bisa nggitar, ngebass, atau orgen malah lebih gampang.”
“Mau gak aku ajarin?” tawar Ahsay.
“Mau, mau banget!!” ujar Iqo semangat. Merekapun berlatih hingga teman – teman Ahsay datang. Saat teman – teman Ahsay datang,
“Ehm… ehm… berduaan nih yee…” ledek Zida.
“Apaan sih, orang kita Cuma latihan, ya kan Qo?”
“Iya, ngawur banget sih kamu Zid,” tambah Iqo membela diri.
“Udah deh, sama kita – kita gak usah bohong…” ucap Aldi menimpali.
“Eh, apaan sih. Kita tu sahabat tau’.”
“Iya nih, melebih – lebih kan.” Seru Iqo juga.
“Eh, tapi sahabat kan juga bisa aja jadi cinta kan?” ledek Yosan.
“Tau’ ah,” ucap Iqo.
“Woi, ayo latihan!! Malah ngeledek mulu.” Ujar Ahsay. Merekapun lathan.
***
Hari berganti hari. Ahsay mulai sedikit demi sedikit merasakan rasa yang timbul dalam hatinya. Saat keluarga Ahsay mengadakan acara di Parangtritis, Ahsay mengajak Iqo pula.
“Qo, lusa keluarga ku ngadain acara di parangtritis. Kamu ikut ya Qo?” ajak Ahsay.
“Iya deh. Tapi kamu jemput aku?”
“Oke, gampang Qo. Tenang aja, bisa di atur.”
“Sipp. Ku tunggu, hehe.”
“Eh aku balik ya? Aku tadi cuma di suruh nyampe’in itu aja, bye.”
“ya…” ujar Iqo singkat. Ahsay pun berlalu pergi.
Lusapun datang. Iqo bersiap – siap untuk pergi bersama keluarga Ahsay. Sesaat kemudian, Ahsay tiba.
“Bu, Iqo mana?”
“Itu Iqo.” Ucap Ibu Iqo sambil menunjuk pada Iqo.
“Hai, Bu Iqo berangkat dulu ya?” pamit Iqo.
“Iya hati – hati ya? Say, jagain Iqo lho ya?” pesan Ibu Iqo.
“Oke Bu, pasti Ahsay jaga!!” ucap Ahsay meng-iyakan. Merekapun segera berangkat menuju lokasi.
Sesampainya di Parangtritis, mereka berjalan – jalan di pinggir pantai. Mereka bersenda gurau bersama. Ahsaypun memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya.
“Qo…”
“Iya, ada apa Say?”
“Emm, aku mau ngomong penting sama kamu.”
“Ngomong aja kali’.”
“Qo, setelah berhari – hari aku akhirnya merasakan ada sesuatu yang beda dihati aku. Setiap sama kamu, aku merasa lebih tenang. Aku sadar, aku suka sama kamu Qo. Mau gak kamu jadi cewek ku?”
“Emm, aku jawab kapan – kapan aja ya?”
“Sekarang aja kenapa Qo?!!”
“Butuh waktu dong,”
“Iya deh. Balik yuk, dah mulai mendung nih.” ucap Ahsay sambil menggandeng lengan Iqo.
***
Beberapa hari kemudian setelah acara keluarga Ahsay. Ahsay duduk – duduk di teras depan rumahnya. Tiba – tiba handphonenya bordering tanda sms masuk.
“Iqo, yess..!!!” sorak Ahsay.
Message from : iQo
Say, aku udah memutuskan. Aku mau jadi cewek kamu Say.
“Yes..!!! uhuy!!!” sorak Ahsay bahagia seraya menjawab pesan dari Iqo.
Message from : ahsay
Yess!!! Thanks ya Qo!!! Aku happy buangetz…ternyata bener kata Yosan ya?
Iqo menjawab pesan dari Ahsay.
Message from : iQo
Emang Yosan pernah bilang apa?
Ahsay menjawab.
Message from : Ahsay
“sahabat itu bisa jadi cinta”
Balasan dari Iqo.
Message from : iQo
Owh, iya ya? Hehe

Cerpen Cinta Remaja
Cerpen Cinta Remaja

Ahsay bahagia. Dan ia pun sadar. Memang cinta itu tidak dapat di tebak kapan datangnya dan pada siapa dituju.

~theEND~

Semoga menghibur. Sampai jumpa di cerpen berikutnya :)


0 comments

Post a Comment