15 Contoh Perilaku Menyimpang

Perilaku yang umumnya juga disebut dengan penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan atau yang disebut norma untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalkan seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.

Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

Contoh Perilaku Menyimpang


Ada banyak sekali jenis-jenis perilaku menyimpang, dan berikut ini 15 contoh perilaku menyimpang yang sepertinya umum didengar oleh masyarakat:

1. Mencuri

Mencuri adalah mengambil benda milik orang lain tanpa ijin dengan maksud memiliki benda tersebut secara ilegal. Pencurian muncul karena kemiskinan, menganggur, bergaul dengan lingkungan pencuri, iri hati, atau bahkan karena ada kesempatan. Pelakunya bisa mendapat sanksi pidana maupun dikucilkan masyarakat.

2. Korupsi

Korupsi, kolusi, dan nepotisme (termasuk di dalamnya adalah suap) adalah perbuatan yang sangat menyimpang di kalangan birokrat karena sangat merugikan negara. Sifat tamak dan lingkungan yang korup menjadikan seorang pejabat menjadi koruptor. Seharusnya negara berjalan dengan efektif dan efisien. Namun dengan adanya korupsi, pembangunan bisa jadi tersendat. Pada akhirnya yang rugi adalah masyarakat.

3. Taruhan

Taruhan adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang dapat menyebabkan kerugian finansial, dan mengganggu kehidupan sosial seseorang. Dari kebiasaan yang satu ini, seseorang dapat kehilangan kebahagiaan dalam hidupnya dan menjadi orang yang sangat menderita.

4. Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan narkotika masih menjadi isu utama di hampir setiap negara karena tidak sedikit korbannya. Penyalahgunaan narkotika dapat menghancurkan masa depan penggunanya dan dapat memunculkan permasalahan lain seperti mencuri dan kekerasan. Penyalahgunaan ini masih marak karena banyak terjadi penyelundupan narkotika.

5. Melanggar Lalu Lintas

Di Indonesia, sebagian besar masyarakat masih terbiasa dan memaklumi perbuatan melanggar lalu lintas. Bahkan pihak kepolisian seakan membiarkan pelanggaran tersebut. Sehingga meskipun secara hukum salah, namun pada kenyataannya tidak salah pada norma masyarakat karena sudah menjadi kebiasaan. Melanggar lalu lintas menyebabkan lalu lintas menjadi semrawut dan rentan terjadi kecelakaan lalu lintas.

6. Balapan Liar

Balapan liar jalanan biasa dilakukan pada larut malam menggunakan sepeda motor modifikasi oleh anak-anak jalanan. Kegiatan tersebut sangat meresahkan masyarakat dan dapat membahayakan masyarakat yang melintas sehingga dikatakan menyimpang. Kegiatan balapan menjadi tidak menyimpang ketika dilakukan di sirkuit khusus dengan peralatan khusus.

7. Tawuran

Tawuran antar desa terjadi akibat kesalahpahaman antar kedua pihak dan secara historis kedua pihak memang saling bertentangan. Masalah sedikit saja rentan menyebabkan tawuran yang biasanya diawali dengan kumpul-kumpul (nongkrong). Perilaku ini dikatakan menyimpang karena sangat merugikan banyak pihak dan tidak ada hasilnya. Mediasi tidak bisa jadi solusi karena di kemudian hari pasti akan kembali terjadi tawuran. Sehingga salah satu solusi yang diterapkan adalah menutup perbatasan antar dua desa tersebut.

8. Bolos Sekolah

Bolos sekolah adalah pulang dari sekolah sebelum jam pulang sekolah yang seharusnya secara ilegal. Tindakan membolos adalah tindakan menyimpang karena merugikan siswa yang tidak mendapatkan ilmu dan merugikan orangtua karena telah sia-sia mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan anaknya. Masyarakat juga membantu mencegah tindakan menyimpang ini dengan melarang siswa berada di warung internet / game online berpakaian sekolah.

9. Pembunuhan

Pembunuhan tentu merupakan suatu perilaku yang sangat menyimpang karena menghilangkan hak hidup orang lain. Pembunuhan tidak dibenarkan apapun alasannya meskipun korban bersalah. Sanksi bagi pelaku pembunuhan sangatlah berat. Namun, ada beberapa negara yang menerapkan hukuman mati bagi mereka yang telah melakukan kejahatan luar biasa.

10. Suka Memfitnah

Seperti kata pepatah, memfitnah lebih kejan dari pembunuhan. Karena pelaku fitnah dapat membunuh orang yang difitnahnya secara tidak langsung. Seperti yang akhir-akhir ini terjadi. Cukup diteriaki maling saja, seseorang bisa saja diamuk massa tanpa ada bukti jelas. Memfitnah juga dapat merusak citra seseorang. Namun jika orang lain telah mengenal watak orang yang suka memfitnah, fitnahannya tidak akan dihiraukan. Tindakan fitnah sangat menyimpang dan bisa diancam pidana.

11. Kecanduan Minum-minuman Keras

Kecanduan minuman beralkohol dapat dikatakan perilaku menyimpang karena dapat menyebabkan mabuk yang sangat mengganggu masyarakat. Minuman beralkohol jika diminum berlebihan juga dapat merusak fungsi hati manusia. Namun, beberapa daerah ada yang memperbolehkan meminum minuman beralkohol dalam batas wajar sehingga tidak mengganggu kesadaran.

12. Menyinggung SARA

Kegiatan menyinggung suku, agama, ras, dan adat istiadat orang lain merupakan salah satu perilaku menyimpang yang sangat berbahaya. Karena bisa merusak persatuan bangsa. Orang yang suka menyinggung SARA orang lain biasanya di provokasi oleh orang lain. Kemudian dia mengujarkan kebencian melalui media sosial atau dari mulut ke mulut. Dampaknya sangat buruk bagi masyarakat dan pelakunya dapat dikenai sanksi hukum.

13. Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan adalah perilaku menyimpang yang sayangnya masih belum dianggap menyimpang oleh masyarakat Indonesia. Buktinya masih banyak masyarakat yang biasa membuang sampah rumah tangga ke sungai dan seseorang yang membuang sampah di jalanan atau di sembarang tempat. Untuk melihat bukti nyata, cobalah mengunjungi suatu event di tempat umum dan lihat bagaimana kondisi sampahnya. Meskipun sudah ada peraturan dan sanksi dari pemerintah, namun tampaknya aturan tersebut belum benar-benar ditegakkan.

14. Suka Menyontek

Menyontek adalah kebiasaan menyimpang yang mirip dengan korupsi. Jika pada korupsi pejabat ingin kaya dengan cepat dan tanpa usaha, maka para siswa menyontek untuk mendapatkan nilai bagus tanpa usaha. Kebiasaan menyontek disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berupa lingkungan belajar yang buruk, sistem pendidikan yang buruk, kurangnya pengawasan, dan ada perlakuan khusus kepada murid yang pintar. Sedangkan faktor internal meliputi malas belajar dan tidak suka membaca.

15. Suka Berbicara Kasar

Berbicara kasar menjadi perilaku menyimpang yang paling umum terjadi di masyarakat. Ada yang mengucapkannya karena ingin meluapkan kekesalannya atau karena kebiasaan. Kata-kata kasar dan kotor dianggap menyimpang bagi masyarakat maka dari itu kata-kata tersebut seringkali di sensor di media cetak atau televisi.


0 comments

Post a Comment