Contoh Surat Gugatan Cerai Yang Benar

Seperti diketahui bersama, bahwa surat gugatan itu ada sekian banyak jenisnya. Hanya saja setiap surat gugatan dalam hal ini pasti merupakan bentuk surat resmi. Adapun surat gugatan yang akan saya share pada postingan ini adalah surat gugatan cerai. Seperti apakah surat gugatan cerai yang benar itu?

Bagi Anda yang membutuhkan referensi surat gugatan cerai, silakan simak contoh format surat gugatan cerai dibawah ini sebagai bahan wawasan bagi sahabat pembaca yang mungkin ingin mengetahui lebih mendetail tentang tata cara menulis surat gugatan cerai yang benar.

Format Surat Gugatan Cerai


Balikpapan, 02 Nopember 2014
Kepada Yth:
Ketua Pengadilan Agama Balikpapan
di-
     Balikpapan

Hal: Permohonan Gugatan Cerai      
       
                        
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama              :   Ummi Husnaini
Umur               :   29 tahun
Agama            :   Islam 
Pekerjaan        :   Ibu Rumah Tangga
Pendidikan      :   Diploma 
Alamat            :   (sebutkan alamat lengkap)

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;

Pemohon bermaksud mengajukan izin untuk mengikrarkan talak terhadap isteri Pemohon, yaitu:

Nama              :  M. Rahmad Sholeh
Umur               :   33 tahun
Agama            :   Islam
Pekerjaan        :   Wiraswasta
Pendidikan      :   Sarjana
Alamat            :   (sebutkan alamat);

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

Adapun sifat persoalannya adalah sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 11 Mei 2007, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan (sebutkan nama kecamatan) sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: xxxxxxxx/2007, tertanggal 18 Mei 2007, yang dikeluarkan oleh KUA (sebutkan kecamatan letak KUA berada);

2. Bahwa pada waktu akad nikah, Pemohon berstatus Jejaka sedangkan Termohon berstatus Perawan; Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon hidup rukun dan damai bersama sebagai suami-istri dengan bertempat tinggal di (sebutkan nama tempat tinggal) selama 6 (enam) tahun;

3.  Bahwa selama ikatan pernikahan, Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan badan sebagai suami isteri serta telah dikaruniai satu orang anak, yang bernama:
        
         Kartika Sari, lahir tanggal 20 Januari 2007;

4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai mengalami masalah dan terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang sulit diatasi sejak tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan sekarang;

5. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat semakin tajam dan memuncak terjadi pada tanggal 19 Juni 2012;

6. Bahwa sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut karena: 
a. Tergugat seingkali melakukan kekerasan dalam rumah tangga, sampai penggugat harus masuk rumah sakit selama 3 (tiga) hari.

b. Tergugat didapati berjalan dengan seorang wanita yang tidak dikenal oleh Penggugat;

c. Tergugat juga telah sebanyak 5 (lima) kali lari dari rumah dan pergi selama beberapa bulan;

d. Tergugat dan Penggugat sudah tidak ada kecocokan, dan sudah sering terjadi percekcokan yang parah karena perbedaan yang dirasakan;

7. Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya sejak tanggal 16 Agustus 2013 hingga sekarang selama kurang lebih 8 (delapan bulan), Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa izin Penggugat; bertempat tinggal di Jln..............., Makasar;

8. Bahwa sejak berpisah Penggugat dan Tergugat selama 8 (delapan) bulan, maka hak dan kewajiban suami isteri tidak terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat, begitupun sebaliknya Penggugat tidak malaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri;

9. Bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan/cara bermusyawarah atau berbicara dengan Tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil;

10. Bahwa dengan sebab-sebab di atas, maka Penggugat merasa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi, maka Tergugat juga berkesimpulan yang sama seperti Penggugat yaitu lebih baik bercerai;

11. Bahwa anak Penggugat dan Tergugat selama ini tinggal bersama Penggugat, karena tergugat telah meninggalkan rumah;

Berdasarkan dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Makasar segera memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Pemohon dan Termohon, dan selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut:

PRIMAIR: 
1.  Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Tergugat dan Penggugat sebagaimana dalam Akta Perkawinan No. 313/XII/40/2006;

2.  Menetapkan memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon;

3.  Menetapkan hak asuh anak-anak jatuh pada penggugat;
4.  Membebankan biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDAIR: 
Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Demikian permohonan Penggugat, dan atas dikabulkannya permohonan ini, disampaikan banyak terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,



 Ummi Husnaini 
PENGGUGAT 

Demikianlah contoh surat gugatan cerai, semoga bermanfaat bagi Anda yang mungkin saja sedang sangat membutuhkannya untuk dipelajari.


0 comments

Post a Comment