Pengertian dan Proses Hujan Buatan Serta Dampaknya

Seperti apakah proses hujan buatan itu dan apa saja dampak yang ditimbulkan akibat adanya hujan buatan? Untuk memahami proses dari hujan buatan dan juga dampak-dampaknya, dibawah ini saya ulas mengenai hal tersebut, dan semoga bisa menambah pengetahuan kalian.

Pengertian Hujan Buatan


Hujan adalah suatu peristiwa fenomena alam yang sering terjadi yang umumnya memiliki ciri – ciri hujan berupa jatuhan butir – butir air hasil dari proses kondensasi dari udara di lapisan atmosfer ke permukaan bumi yang merupakan salah satu planet di tata surya.

Hujan buatan ini merupakan salah satu dari beragam jenis hujan yang dibuat oleh manusia. Hujan buatan ini dapat dibuat oleh manusia dengan cara menaburkan bahan kimia yang disebut dengan Argentium lodida ke dalam awan yang berfungsi untuk mempercepat pembentukan awan sehingga dapat terjadi hujan. Awan yang diperlukan untuk melakukan proses hujan buatan adalah awan dengan jenis Cumulus yang aktif.

Pada dasarnya, hujan buatan pada dasarnya adalah bukan membuat hujan dalam arti sebenarnya, melainkan membuat percepatan pada proses fisika yang terjadi di awan untuk membuat hujan. Jadi syarat utama dalam membuat hujan buatan adalah adanya awan yang sudah terbentuk secara alami yang memiliki kandungan berbagai jenis air yang cukup yang nantinya akan dipakai sebagai calon awan pembuat hujan buatan. Selain awan, diperlukan juga kecepatan angin yang rendah, serta kondisi cuaca yang mendukung.

Proses Terjadinya Hujan Buatan


Pada penerapan TMC untuk menambah curah hujan, upaya dilakukan dengan menambahkan partikel higroskopik dalam spektrum UGN (> 5 mikron) ke dalam awan yang sedang dalam fase berkembang atau matang sehingga proses hujan dapat segera dimulai serta berkembang meluas ke seluruh awan.

Hujan Buatan
Metode penyemaian awan
Penambahan partikel dengan spektrum CCN tidak perlu dilakukan, karena partikel dengan spektrum ini sudah disediakan sendiri oleh alam. Dengan demikian, awan tidak perlu dibuat, karena dengan tersedianya CCN, awan dapat terbentuk dengan sendirinya bila kelembaban udara cukup.

Beberapa jenis bahan higroskopik dapat digunakan di antaranya Urea, CaCl2, dan NaCl (Sodium klorida). Bahan tersebut digiling halus dengan menambahkan bahan anti gumpal "fumed silica" sebagai aditif sebanyak 0.5-3 %. Dengan campuran seperti ini, partikel tidak menggumpal sehingga ketika disebarkan, berupa beraian partikel tunggal. Penggilingan dengan teknik konvensional pada umumnya mampu menghasilkan partikel higroskopik pada spektrum UGN, dominan di daerah lebih besar dari 30 mikron.

Bahan yang telah digiling halus, dikemas dalam kantung plastik kedap udara seberat 10 kg. Sebanyak 800 - 1000 kg bahan dimuat ke dalam pesawat yang dilengkapi dengan corong pembuangan keluar. Pesawat terbang menuju awan kumulus yang berkembang dengan ciri penampilan berbentuk bunga kol dengan dasar tidak lebih tinggi dari 5.000 kaki dan puncaknya lebih tinggi dari 11.000 kaki. Ketika pesawat sudah berada di dalam awan, bahan dilepaskan keluar.

Penyebaran bibit hujan harus meperhatikan arah angin, kelembaban dan tekanan udara agar proses hujan  buatan bisa berhasil dan tidak jatuh di tempat yang salah.

Dampak Hujan Buatan


Hujan buatan dapat memberikan dampak yang positif yang bermanfaat maupun dampak yang negatif yang merugikan. Dampak – dampak tersebut di paparkan di bawah ini.

Dampak Positif Hujan Buatan


Hujan Buatan dapat memberikan dampak positif yang memiliki manfaat yang sama seperti pada fungsi air hujan pada umumnya yang baik bagi ruang publik untuk kehidupan, khususnya pada wilayah yang sedang mengalami musim kemarau yang sangat panjang dan tidak pernah mengalami hujan dalam jangka waktu yang cukup lama. Manfaat tersebut antara lain adalah :

  1. Hujan buatan dapat mengatasi kekeringan yang terjadi pada wilayah yang mengalami kekeringan.
  2. Hujan buatan dapat mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan.
  3. Hujan buatan juga dimanfaatkan untuk memadamkan api pada kebakaran hutan yang mencakup wilayah yang cukup luas dengan api yang sangat besar.
  4. Hujan buatan membantu pengisian air waduk atau macam – macam danau untuk keperluan irigasi, ketersediaan air bersih ataupun pembangkit listrik tenaga air.

Dampak Negatif Hujan Buatan


Hujan Buatan tidak hanya memberikan dampak positif yang memiliki manfaat yang baik bagi fungsi lingkungan hidup bagi manusia, tetapi juga membawa dampak negatif yang merugikan bagi makhluk hidup yang wilayah tempat tinggal atau wilayah tempat yang mana makhluk hidup tersebut beraktivitas terkena guyuran air dari hujan buatan. Dampak negatif dari hujan buatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Hujan buatan yang terbuat dari adanya campuran bahan kimia bisa menimbulkan efek hujan yang mengandung bahan kimia pula yang bisa jadi malah menimbulkan hujan asam yang berbahaya bagi yang terkena guyuran hujan ini.
  2. Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses penaburkan garam dalam jumlah sangat banyak bahkan dapat hingga berton-ton jumlahnya, menimbulkan hujan yang sifatnya asin dan memberikan efek lapisan tanah yang terkena guyurannya akan menjadi asin pula sehingga menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak bahkan gagal panen karena lapisan jenis-jenis tanah menjadi kelebihan kandungan garam.
  3. Hujan buatan juga dapat menjadi penyebab banjir jika hujan yang terjadi tidak tepat sasaran.     Hujan buatan dapat menjadi penyebab pemanasan global.
  4. Hujan buatan dapat merubah siklus hidrologi yang akan membahayakan pasokan air tanah di musim kemarau.
  5. Hujan buatan akan menimbulkan kerugian materi yang cukup besar jika hujan yang turun dari hasil hujan buatan tidak tepat sasaran, baik kerugian dari materi yang dikeluarkan untuk melakukan proses hujan buatan maupun dari hasil dampak ketika sasaran hujan buatan salah.

Baca: Contoh Ekosistem Alami dan Buatan

Demikian uraian mengenai pengertian hujan buatan, proses terjadinya hujan buatan serta dampak positif dan negatif dari hujan buatan. Semoga informatif dan bermanfaat bagi sahabat pembaca.


0 comments

Post a Comment