Pengertian Revolusi Bumi

Apa itu revolusi bumi? meski sudah sering mendengarnya, namun Anda mungkin masih belum sepenuhnya memahami pengertian atau maksud dari revolusi bumi. Artikel ini akan mengulas pengertian revolusi bumi secara tuntas sehingga dapat memberikan Anda pemahaman yang cukup.

Pengertian Revolusi Bumi


Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.waktu 365¼ atau satu tahun surya. Poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, tetapi miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut sumbu rotasi.

Sejumlah peristiwa yang terjadi akibat revolusi bumi antara lain adalah sebagaimana disebutkan dibawah ini:

a. Perbedaan lamanya siang dan malam

Pergeseran garis edar matahari akan mengakibatkan perubahan atau perbedaan lamanya siang dan malam. Pada saat-saat tertentu, di tempat tertentu akan mengalami malam yang lebih panjang dibanding siang, sebaliknya, saat yang lain siang lebih lama dari malam. Di kutup Utara malam hari dapat berlangsung selama 24 jam, sebaliknya pada saat yang sama di kutup selatan siang hari berlangsung selama 24 jam.

b. Perubahan Musim

Musim merupakan salah satu dalam pembagian utama tahun. Musim ialah hasil dari adanya revolusi tahunan bumi yang mengelilingi Matahari serta kemiringan sumbu bumi relatif dengan bidang revolusi. Pada suatu daerah yang mempunyai iklim sedang dan kutub, musim ditandai adanya perubahan intensitas sinar matahari sampai ke permukaan bumi, variasi tersebut mengakibatkan hewan-hewan pergi untuk hibernasi maupun bermigrasi, serta tanaman yang akan aktif. Dalam 1 tahun, biasanya dibagi menjadi 4 musim, antara lain:

1. Musim semi

Musim semi merupakan salah satu dari 4 musim yang berlaku bagi daerah nontropis, peralihan antara musim dingin ke musim panas. Pada belahan bumi bagian utara, dapat diperkirakan bahwa musim semi (spring) terjadi pada 21 Maret sampai 21 Juni. Sedangkan pada belahan bumi bagian selatan, dapat diperkirakan bahwa musim semi (spring) terjadi pada 23 September sampai 21 Desember.

2. Musim panas

Musim panas atau Summer merupakan musim yang berlaku bagi negara yang beriklim sedang. Tergantung pada letak sebuah negara tersebut, musim panas sendiri dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Pada belahan bumi bagian utara, dapat diperkirakan musim panas (summer) terjadi tanggal 21 Juni sampai 23 September. Sedangkan pada belahan bumi bagian selatan, dapat diperkirakan musim panas (summer) terjadi tanggal 21 Desember sampai 21 Maret. Pada beberapa negara, apabila terjadi musim panas merupakan musim liburan sekolah. Pada musim inilah banyak orang berbagai negara suka berpergian ke pantai untuk berjemur. Sedangkan pada musim panas berbagai jenis buah-buahan serta tumbuhan mengalami masa pertumbuhan penuhnya.

3. Musim gugur

Musim gugur atau Autumn merupakan musim yang berlaku bagi daerah yang mempunyai iklim sedang. Musim gugur merupakan masa dimana peralihan antara dari musim panas ke musim dingin. Dalam zona yang memiliki iklim sedang, musim gugur merupakan musim yang kebanyakan berbagai jenis tumbuhan dipanen atau ditunai, serta pohon deciduous akan menggugurkan daunnya. Musim gugur ialah musim di mana hari-hari akan berlangsung lebih pendek dan dingin, serta adanya peningkatan presipitasi pada beberapa bagian dunia. Pada belahan bumi bagian utara, musim gugur (autumn) akan dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember. Sedangkan pada belahan bumi bagian selatan, musim gugur (autumn) akan dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.

4. Musim dingin / musim salju

Musim dingin merupakan musim dimana masa ini memiliki suhu yang paling dingin. Musim dingin atau musim salju menjadi salah satu dari 4 musim yang berlaku bagi berbagai negara beriklim subtropis dan sedang. Pada belahan bumi bagian utara, musim dingin akan dimulai pada 21 Desember hingga 21 Maret. Sedangkan bagi belahan bumi bagian selatan, musim dingin akan dimulai pada 21 Juni hingga 23 September.

c. Perubahan kenampakan rasi bintang

Perlu diketahui juga bahwa rasi bintang merupakan susunan berbagai bintang yang tampak dari bumi dan membentuk berbagai jenis pola tertentu. Bintang-bintang tersebut membentuk sebuah rasi yang sebenarnya bintang-bintang tersebut tidak berada pada lokasi berdekatan. Karena letak berbagai jenis bintang tersebut sangat jauh, maka apabila diamati dari bumi akan seolah-olah tampak berdekatan.

Manusia di bumi hanya dapat melihat bintang-bintang pada malam hari saja. Pada saat posisi bumi berada pada sebelah timur matahari, maka hanya dapat melihat berbagai jenis bintang yang berada pada sebelah timur matahari. Sedangkan apabila bumi berada disebelah utara matahari, maka hanya dapat melihat berbagai jenis bintang yang berada pada sebelah utara matahari. Hal ini karena adanya revolusi bumi, bintang-bintang tersebut yang nampak dari bumi akan selalu berubah. Berarti juga bahwa rasi bintang yang tampak dari bumi juga berubah.

d. Kalender masehi

Akibat revolusi bumi salah satunya adalah adanya kalender masehi. Berdasarkan dengan pembagian bujur, yaitu bujur timur serta bujur barat, maka batas penanggalan internasional adalah bujur 180, yang dapat mengakibatkan jika pada belahan timur bujur 180 tanggal 15 maka yang terjadi pada belahan barat bujur 180 masih pada tanggal 14, seperti melompat 1 hari. Hitungan pada kalender masehi berdasarkan kala revolusi bumi, di mana 1 tahun yaitu 365 ¼ hari. Kalender masehi yang pertama kali digunakan adalah kalender Julian atau kalender Julius Caesar. Kalender Julius Caesar berdasarkan selang waktu satu musim semi dengan musim semi yang berikutnya pada belahan bumi bagian utara. Selang waktu tersebut tepatnya sekitar 365,242 hari.

Demikian ulasan mengenai revolusi bumi, semoga dapat memberikan nilai manfaat terhadap sahabat pembaca. Revolusi bumi merupakan sebuah fenomena alam yang amat penting untu kita ketahui bersama sebagai penghuni bumi.


0 comments

Post a Comment