Kandungan Dalam Vape dan Bahaya Vape Bagi Kesehatan

Banyak orang menganggap ringan bahaya menghisap vape atau rokok elektrik dibandingkan dengan rokok tembakau biasa. Apalagi, saat ini muncul tren rokok elektrik di Indonesia. Penggunaan rokok elektrik atau vape sebenarnya bertujuan untuk dapat mengurangi penggunaan rokok tembakau, atau bahkan untuk membuat perokok berhenti merokok.

Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan rokok elektrik lebih aman daripada rokok tembakau. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang beralih ke rokok elektrik karena percaya dapat menghindari dari risiko penyakit jantung, paru-paru dan kanker, ataupun dari penyakit yang berhubungan dengan penggunaan rokok tembakau. Namun, apakah benar demikian?

Vape Adalah ...


Vape adalah rokok elektrik yang menjadi sebuah alternatif dari produk tembakau sebagai pengganti rokok. Vape memberikan rasa dan sensasi fisik yang hampir sama dengan asap tembakau hirup. Tapi, di dalam perusahaan tidak melibatkan tembakau, asap atau pembakaran. Vape atau rokok elektrik ini sebenarnya dirancang untuk membantu pecandu rokok tembakau agar mulai berhenti merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok.

Vape memang tidak menghasilkan asap seperti hasil pembakaran pada rokok tembakau, melainkan uap. Namun efek samping vape ini tetap ada saat menghembuskan uap vape di ruangan tertutup. Tidak hanya itu, vape juga memiliki efek samping bagi orang lain yang menghirupnya, karena rokok elektrik atau vape menghasilkan partikel halus nikotin dan zat-zat berbahaya lain ke udara di ruangan tertutup. Hal ini disebabkan karena vape mengandung nikotin dan propylene glycol.

Hasil riset atau penelitian yang mendalam mengenai penggunaan vapor ini belum ada. Yang dibahas adalah tentang nikotin yang digunakan di dalam vaping, akan tetapi tidak semua liquid berbahan nikotin cair. Vapor baru mulai dikembangkan pada tahun 2003. Apabila ada penelitian tentang vapor ini sebaiknya terlepas dari pengaruh perusahaan pesaing seperti perusahaan rokok. Karena sejak dikembangkan produk vapor ini, banyak orang yang beralih dan memilih meninggalkan rokok konvensional.

Tetapi, para pengguna vapor atau rokok elektrik tetap harus wapada. Rokok ini sudah diteliti Asosiasi paru-paru di Amerika yang hasilnya belum dinyatakan 100% aman. Sebab, masih bisa berpotensi menyebabkan penyakit kanker, asama, radang paru-paru dan penyakit jantung sebagai akibat dari zat kimia yang dikandungnya. Oleh sebab itu, WHO dan BPOM masih menunggu penelitian lanjutan untuk menyatakan keamanan penggunaan rokok elektrik jangka panjang.

Apakah Vape Berbahaya Untuk Kesehatan?


  • Peringatan dari BPOM ( Badan Pengawasan Obat dan Makanan )
BPOM memperingatkan Kepada Masyarakat bahwa Rokok Elektronik Yang beredar Di Pasaran ini masih bersifat ilegal dan Belum Bisa Dipertanggung Jawabkan Kandungan Zat Berbahayanya. Kebanyakan Rokok ini Mengandung Zat propilen glikol, dieter glikol, Nikotin dan gliserin Pada Pelarutnya, sehingga rokok elekronik ini dikatakan Berbahaya Bagi Kesehatan.
  • Peringatan dari WHO (World Health Organization)
WHO Selaku Badan Kesehatan di dunia Menyarankan Agar Tidak Menghisap rokok elektronik atau vape Di Dalam Ruangan. Karena walaupun Tidak MEngeluarkan Asap Layaknay Rokok Normal Namun Rokok Elektronik ini mengeluarkan uap yang jauh Lebih berbahaya bagi kesehatan perokok aktif dan Para perokok Pasif.


Apa Saja Kandungan Rokok Elektrik Atau Vape?


Cairan rokok elektrik atau vape mengandung propilen glikol atau gliserin, nikotin, dan penambah rasa.
  1. Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol dapat mengakibatkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.
  2. Nikotin ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda, antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
  3. Penambah rasa, seperti rasa cokelat, vanila, mint, serta buah-buahan, dan lainnya, sehingga perokok elektrik dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam setiap hisapannya.
  4. Komponen lainnya yaitu tobacco-specific nitrosamine (TSNA). TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau. Nitrosamin dalam jumlah sedikit ditemukan dalam cairan rokok elektrik. Semakin tinggi kadar nikotin, semakin tinggi juga kadar TSNA. Selain TSNA, juga ditemukan kandungan senyawa logam, seperti kromium, nikel, dan timah.

Apa saja bahaya rokok elektrik atau vape?


  • Vape sangat beresiko terbakar
Pada dasarnya rokok elektrik ini dapat bekerja dan membakar dengan adanya bantuan sebuah baterai yang berguna untuk memanaskan liquid menjadi sebuah uap atau asap yang di hasilkannya. dan apabila ada terjadi suatu konsletting atau masalah pada pemanas, maka akan beresiko pemanas menjadi terbakar, karena sekecil apapun arus listrik atau kapasitas baterai jika meledak maka bisa saja akan sangat membahayakan keselamatan pemakainya.
  • Keracunan
Rokok elektronik atau vape ini berpotensi menyebabkan keracunan bagi pemakainya, apalagi jika vaping dilakukan di ruangan yang tertutup. Namun bukan saja beresiko untuk perokok aktif, perokok pasif pun dapat mengalami hal yang sama.
  • Bahaya Rokok elektrik atau vape bagi kesehatan jantung
Seperti halnya bahaya merokok tembakau, bahaya vaping juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Asap yang berada didalam tubuh akan masuk kedalam saluran peredaran darah. Kemudian asap akan mengikat oksigen, sehingga pasokan oksigen keseluruh tubuh menjadi terganggu. Dampak pada skala ringan biasanya hanya pusing-pusing dan mual. Tetapi apabila hal ini terus berlanjut, kemungkinan akan teserang penyakit jantung.
  • Adiksi
Vaping merupakan cara baru dalam memasukkan nikotin ke dalam tubuh. Nikotin merupakan zat berbahaya yang dapat mematikan apabila kadarnya terlalu tinggi. Nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yaitu adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat dan juga mengakibatkan ketagihan.
  • Mengganggu sistem pernapasan
Peringatan yang dikeluarkan oleh pabrik rokok elektrik adalah Bagi konsumen yang memiliki penyakit paru (misalnya asma, PPOK, bronkitis, pneumonia) uap yang dihasilkan rokok elektronik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas. Dengan adanya pernyataan tersebut, ini menunjukkan bahwa produk yang dijual benar-benar berbahaya , terutama untuk sistem pernapasan.
Asap yang dihasilkan dari rokok elektrik ini berasal dari liquid yang dihasilkan dari campuran zat-zat seperti propilen glikol, gliserin, nikotin dan perasa. Asap akan masuk kedalam tubuh dan menyebabkan iritasi pada paru paru manusia, bahkan pada penggunaan jangka panjang ini bisa menyebabkan kanker bagi pengisapnya.
  • Bahaya Vape untuk sistem reproduksi
Bahaya lainnya yang terdapat pada rokok elektrik ini adalah pengaruhnya terhadap sistem reproduksi dimana nantinya perokok aktif akan memiliki produksi dan kualitas sperma yang lebih rendah sehingga kesuburan pria menjadi berkurang.

Penutup


Itulah dampak berbahaya yang disebabkan oleh rokok elektrik atau vape. Pada dasarnya yang sangat perlu diketahui bahwa rokok elektrik vapor dan rokok tembakau sama-sama berbahaya untuk kesehatan tubuh manusia, maka dari itu, jika ingin gaya hidup yang sehat, maka lebih baik berhenti merokok mulai dari saat ini.
Berikut ini beberapa tips yang penting untuk diperhatikan :
  1. Bagi mereka yang tidak merokok, dianjurkan untuk jangan memulai menggunakan vape.
  2. Bagi mereka yang merupakan perokok, berhentilah merokok sebelum terlambat.
Kandungan Dalam Vape dan Bahaya Vape Bagi Kesehatan

Hingga saat ini belum ada regulasi yang mengatur mengenai vape ataupun cairan vape, penelitian pun masih terus berlanjut mengenai efek samping jangka panjang dari vape.


0 comments

Post a Comment