Pengertian Estetika dan Contoh Nilai Estetika

Kata estetika sangat dekat dan erat hubungannya dengan kata seni, pada saat yang sama para ahli banyak yang mengkategorikan kedua hal tersebut kedalam definisi yang sama, akan tetapi tidak sedikit yang menyatakan bahwa estetika adalah sebuah bentuk dari keindahan yang berbeda dengan istilah seni

Estetika sering dihubungakan dengan sesuatu yang berbau seni karena mengandung keindahan yang dapat diapandang. Sejak kemunculannya estetika selalu digunakan untuk mengutarakan bahasa filsafat terhadap karya seni. Namun pada kenyataanyasei tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang indah sehingga harus ada bidang yang digunakan untuk menjawab hakekat seni sebenarnya yaitu filsafat seni.

Kata estetika sendiri berakar dari bahasa latin “aestheticus” atau bahasa Yunani “aestheticos” yang merupakan kata yang bersumber dari istilah “aishte” yang memiliki makna merasa. Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola, dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang membentuknya dan mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa esetetika  menyangkut hal perasaan seseorang, dan perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang indah. Nilai indah yang dimaksudakan tidak hanya semata-mata mendefinisikan bentuknya tetapi bisa juga menyangkut keindahan dari isi atau makna yang terkandung didalamnya.

Bisa diibaratkan dengan membandingkan dua orang wanita, wanita yang cantik adalah kecantikan yang hanya terpancar dari fisik wanita tersebut dan enak dipandang oleh mata. Akan tetapi wanita yang indah bisa digambarkan dengan seorang wanita yang memilki pesona jangka panjang, selain mempunyai paras yang cantik wanita tersebut memiliki value atau nilai tambah dengan pesona yang dimilikinya, jadi wanita yang cantik tidak semuanya termasuk wanita yang memilki keindahan atau nilai estetika. Karena wanita yang indah (menurut kattsoff, 1986:381) adalah bukan hanya wanita yang enak dipandang tetapi lebih dari itu wanita yang indah memiliki banyak hal yang dapat dinikmati dengan perasaan meyenangkan hati.

Dari banyaknya pemahaman yang berbeda-beda dari semua kalangan tentang apa terjemahan dari hal yang dinamakan estetika, muncullah para ahli dengan kesimpulanya sendiri dalam menanggapi apa itu pengertian dari estetika, dan berikut ini adalah pengertian dari estetika menurut para ahli dengan dilengkapi penjelasannya.

Pengertian estetika menurut Herbert Read


Herbert Read mendefinisikan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan pencerapan indrawi kita. Pada umumnya orang beranggapan bahwa yang indah adalah seni atau bahwa seni akan selalu indah, dan bahwa yang tidak indah bukanlah seni. Pandangan semacam ini akan menyulitkan masyarakat dalam mengapresiasi seni, sebab seni tidak harus selalu indah, menurut pendapat Herbert Read.

Penjabaran:

Dalam teorinya Herbert Read menjelaskan bahwa peryataan tentang seni yang disamakan dengan estetika atau keindahan adalah sesuatu yang salah kaprah. Seni yang merupakan hasil budaya dari manusia yang disebut juga unsur unsur kebudayaan tidak serta merta hanya berbentuk yang indah-indah saja, seni juga dapat berupa suatu objek buatan manusia yang unik, menyeramkan, antik, dan tidak melulu hal yang memilki nilai keindahan akan tetapi memiliki kesan dihati oran lain sebagai penikmat seni.

Pengertian estetika menurut Bruce Allsopp


Bruce Allshop pada tahun 1997 mendefinisikan bahwa estetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses proses penikmatan dan aturan aturan dalam menciptakan rasa kenyamanan.

Penjabaran:

Dari definisi yang dikemukakan oleh Bruce Allsopp (1977) dalam mengartikan tentang kata estetika adalah sebuah ilmu pengetahuan, Alshopp juga menjelaskan bahwa estetika merupakan suatu kegiatan edukasi atau pembelajaran mengenai proses dan aturan tentang penciptaan sebuah karya yang nantinya akan menimbulkan perasaan nyaman bagi yang melihat dan merasakanya.

Pengertian estetika menurut J. W. Moris


J.W. Moris mendefinisikan bahwa yang dinamakan estetika adalah dikenakan pada objek yang memilki nilai indah atau tidak indah (sering dipertukarkan dengan seni/art/ estetika = aesthetics seni = art).

Penjabaran:

J.W. Moris menyangkal pendapat ahli sebelumnya yang meyatakan bahwa estetika merupakan suatu hal yang berbeda dengan seni dimana estetika adalah seni yang hanya mencakup keindahnan saja. Moris menyebutkan bahwa kemudian estetika sama halnya dengan seni baik itu memilki nilai indah atau tidak. Dalam pembahasanya Moris juga menyatakan bahwa estetika merupakan sebuah objek seni atau art.

Pengertian estetika menurut Plato


Dalam teorinya Plato menyatakan bawa watak yang indah adalah hukum yang indah.

Penjabaran:

Plato yang merupakan ilmuan terkenal dunia menyatakan bahwa suatu keindahan adalah cerminan dari watak seseorang, yang kemudian diibaratkan bahwa ketika seseorang memilki watak yang indah maka akan secara langsung keseluruhan dari diri seorang tersebut mencerminkan semua hukum keindahan. Teori tersebut seakan mejelaskan bahwa sesuatu yang awalnya indah akan selalu menjadi indah untuk selamanya.

Pengertian estetika menurut Dra. Artini Kusmiati


Dra. Astini kusmiati mendefinisikan bahwa estetika adalah kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang tetapi rasa keindahan tersebut baru akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yang harmonis dari elemen elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek.

Penjabaran:

Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh Dra. Artini Kusmiati dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan estetika merupakan segala hal yang memiliki sangkut paut dengan keindahan yang ada pada penglihatan seseorang, dan bagaimana seseorang dapat meihat sebuah objek, sehingga objek tersebut mempunyai nilai tersendiri dalam hati yang menikmatinya.

Pengertian estetika menurut Katstsoff


Kattsoff mendefinisikan baahwa esetetika  adalah menyangkut hal perasaan seseorang, dan perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang indah. Nilai indah yang dimaksudakan tidak hanya semata-mata mendefinisikan bentuknya tetapi bisa juga menyangkut keindahan dari isi atau makna yang terkandung didalamnya.

Penjabaran:

Dari definisi yang telah dijabarkan oleh Kattsoff tentang estetika maka bisa diibaratkan dengan membandingkan dua orang wanita, wanita yang cantik adalah kecantikan yang hanya terpancar dari fisik wanita tersebut dan enak dipandang oleh mata. Akan tetapi wanita yang indah bisa digambarkan dengan seorang wanita yang memilki pesona jangka panjang, selain mempunyai paras yang cantik wanita tersebut memiliki value atau nilai tambah dengan pesona yang dimilikinya, jadi wanita yang cantik tidak semuanya termasuk wanita yang memilki keindahan atau nilai estetika. Karena wanita yang indah (menurut kattsoff, 1986:381).

Pengertian estetika menurut Immanuel Kantt


Menurut Immanuel Kantt definisi dari estetika adalah estetika tidak berkaitan dengan bendanya, melainkan kesenangan yang dirasakan ketika melihat benda itu. Disitu tidak terdapat karakteristik yang objektif yang disebut keindahan sebagai karya yang berhasil, dan tidak ada konsep mental yang membuat keindahan dapat diketahui, tetapi hanya semata mata persaan senang melihat sesuatu, misalnya karya seni, dan perasaan ini dapat dikomunikasikan secara universal, tidak secara pribadi.

Penjabaran:

Dari definisi yang telah dikemukakan oleh Immanuel Kantt dapat dijabarkan bahwa estetika dapat digambarkan misalnya ketika menilai suatu objek sebagai hal yang indah, tetapi tersusun dengan aturan aturan yang tidak terlukiskanatau tidak membawa imajinasi dan pengertian menuju suatu hal yang memiliki hubungan yang harmonis. Disini tidak terdapat konsep pasti yang membuat keterpautan ini bisa diketahui.

Pengetian estetika menurut Benedotte Crose


Benedotte Crose mendefinisikan bahwa estetika adalah masalah persepsi, persepsi estetika adalah suatu jenis pengetahuan, tidak hanya semata mata suatu fenomena yang memuaskan kondisi pengetahuan secara formal.

Penjabaran:

Cross menjelaskan bahwa estetika sendiri menurutnya adalah persepsi yang dimiliki oleh seseorang, dimana ada dua jenis pengetahuan, yang pertama adalah pengetahuan logis, dan yang kedua adalah pengetahuan intuitif. Pengentahuan logis ini merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan hal yang dapat diulanggi (Scientific object), sedangkan pengetahuan intuitif berkaitan dengan hal yang unik dan individual (aesthetic object).

Gagasan kreatifitas menyangkut hal hal yang mempunyai keunikan atau ciri khas tersendiri. Sebagai akibatnya pengetahuan yang bersifat estetis tidak bisa konseptual, melainkan bersifat segera dan langsung. Juga pengertian estetis tidak bisa merupakan pilihan atau bagian. Suatu bagian dari lukisan, sajak, atau komposisi musik hanya mempunyai makna apabila berhubungan dengan keseluruhan . jadi estetika sendiri menurut Cross adalah hal yang dapat dipersepsikan secara intuitif.

Pengertian estetika menurut John Dewey


John Dewey mendefinisikan bahwa yang dinamakan dengan istilah estetika adalah suatu hal yang berkaitan dengan pengalaman, tetapi tidak semua pengalaman bersifat estetis. Beberapa pengalaman cenderung menjemukan, tidak lengkap, dan tanpa tujuan, sedangkan pengalaman estetis bercirikan suatu minat yang intens, yang berasal dari kepuasan dan kelengkapan.

Penjabaran:

Dalam pengertian yang telah dikemukakan oleh Dewey yang menganggap estetika adalah suatu pengalaman intens seseorang yang memiliki nilai lengkap, Dewey juga membedakan bahwa ada dua sumber pengetahuan yang berkaitan dengan estetika yaitu pengalaman dan refleksi. Fenomena tentang estetika ini dikaitkan dengan partisipasi aktif dari orang yang mempresepsi atau yang mencipta, bersama sama dengan kualitas dari objek yang dipersepsi.

Pengertian estetika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disebut KBBI, definisi estetika terdiri dari dua poin

Cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya.

Penjabaran:

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian dari estetika melalui dua poin yang meyatakan bawa estetika merupakan salah ilmu dari cabang filsafat yang membahas tentang seni dan keindahan serta bagaimana tanggapan manusia terhadap seni dan keindahan, dan yang kedua adalah estetika sebagai salah satu sarana kepekaan terhadap seni dan keindahan.

Pengertian estetika menurut Jacob Sumardjo


Estetika merupaka bentuk yang memiliki perbedaan dengan filsafat, perbedaanya terletak pada pengertian natara estetika dengan filsafat seni yaitu pada objek yang dinilainya.

Penjelasan:

Pendapata diatas menjelasakan jika estetika merupakan pengetahuan yang membehas tentang keindahan segala macam hal mulai dari seni sampai dengan keindahan alam. Filsafat seni hanya mempersoalkan atau membahas mengenai karya yang dianggap sebagai seni saja.

Pengertian estetika menurut Kuypers


Kyuper menjelaskan bahwa estetika merupakan segala sesuatu atau hal-hal yang berlandaskan pada sesuatu yang berkaitan dengan pengamatan.

Penjelasan:

Melalui pengertian yang telah dikemukakan oleh K. Kupers estetika merupakan segala hal yang meyangkut keindahan yang ada pada penglihatan seseorang. Pandanga itu sendiri dapat dianggap sebagai sesuatu yang bersifat relatif dan tidak bisa dipastikan sama. Tetapi didalamnya, terdapat dua nilai pendting yang perlu diketahui, yaitu:

Nilai Instrinsik, yaitu nilai yang terkandung dari dalam suatu keindahan. Nilai instrinsik ini biasanya dapat dirasakan dan dimengerti dari dalam hati oleh penikmat atau penerimanya. Sedangkan nilai ekstrinsik dapat dilihat secara langsung dan kasat mata. Misalnya pada pementasan tari, tampak gerakan lembut yang ditujukan oleh sang penari, hal itulah yang dinamakan nilai ekstrinsik.
Nilai Ekstrinsik, yaitu merupakan unsur atau nilai yang terlihat dari luar. Nilai ekstrinsik bisa diibaratkan dengan penghayatan gerak dalam pertunjukan tari.

Pengertian estetika menurut effendy, 1993


Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola. Dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang mengandung keselarasandari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan.

Penjelasan:

Effendy menjelaskan bahwa estetika merupakan sebuah prose penggabungan dari pola, bagian yang  nantinya kan timbul menjadi sebuah karya yang bisa dinikmati keindahanya oleh masyarakat luas sebagai pecinta keindahan dan seni.

Pengertian estetika menurut Munro


Pengertian estetika menurut Munro adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama lewat persepsi indra, tetapi juga dikaitkan dengan proses kejiwaan seperti asosiasi, pemahaman imajinasi, dan emosi.

Penjelasan:

Murno menjelaskan dalam pemahamanya mengenai definisi estetika, bahwa yang menurutnya dinamakan estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, yang merupakan ilmu yang juga mempelajari semua aspek dari apa yan kita sebut keindahan.


Pengertian estetika menurut Baumgarten


Baumgarden menyatakan bahwa yang dimakan estetikaadalah ilmu pengenalan sensitif dan teori seni.

Penjelasan:

Dalam menemukakanpendapatnya Baumgarden membuata sesuatu filosofis yang singkat yang menyatakan bahwa estetika merupakan ilmu pengenalan sensitif yang merupakan ilmu yang melibatkan emosional dari pendapat atau perspektif manusia secara individual, yang juga merupakan salah satu bentuk sebuah teori seni.

Pengertian estetika menurut Benedetto Croce


Bendeto croce menjelaskan bahwa estetika adalah ilmu sebagai aktivitas ekspresif baik yang representatif maupun yang imajinatif.

Penjabaran:

dijelaskan bahwa estetika merupakan sebuah ilmu yang imajinatif dapat dikatakan estetika juga merupakan sebuah seni yang tidak memiliki batas, atas melampaui batas lintas imajinasi manusia.


Contoh Nilai Estetika


Salah satu contoh nilai estetika adalah "ketika kita melihat suatu pemandangan, menonton sebuah pentas pertunjukan, atau merasakan makanan". Nilai estetika bersifat subjektif pada diri yang bersangkutan. Seseorang akan merasa senang dengan melihat sebuah lukisan yang menurutnya sangat indah, tetapi orang lain mungkin tidak suka dengan lukisan itu. Kita tidak bisa memaksakan bahwa luikisan itu indah.

nilai estetika
Nilai estetika

Demikian ulasan mengenai pengertian dan contoh nilai estetika, semoga dapat menjawab pertanyaan Anda yang selama ini masih belum memahami apa itu nilai estetika.


0 comments

Post a Comment