6 Jenis Kondisi Cuaca Lengkap Penjelasannya

Secara garis besar, Indonesia adalah sebuah negara tropis yang memiliki dua iklim, yakni musim panas (kemarau), dan musim dingin (hujan). Adapun secara lebih luas pada dasarnya cuaca itu terbagi menjadi beberapa kondisi, dan postingan ini akan mengulas mengenai beberapa jenis cuaca yang tentunya cukup penting sebagai bahan pengetahuan kita bersama.

Sebagai catatan, ketika musim hujan tiba, kondisi ini umumnya akan memberikan dua dampak terhadap masyarakat di seluruh Nusantara. Dampak yang pertama adalah dampak positif dimana masyarakat dapat bercocok tanam tanpa harus kehabisan air. Sementara dampak negatifnya adalah terjadinya banjir di sebagian besar wilayah di Indonesia.


Jenis Kondisi Cuaca


Dan berikut ini adalah 6 jenis cuaca beserta penjelasan untuk masing-masing gejala alam tersebut.

1. Hujan
Hujan dapat terbentuk saat udara yang penuh dengan uap air menjadi sangat jenuh sehingga tetesan air di dalam awan diolah bersamaan untuk membentuk tetesan yang lebih besar dan lebih berat sehingga pada akhirnya tidak dapat lagi melawan gravitasi dan jatuh ke tanah. Udara hangat cenderung menahan lebih banyak uap air daripada udara dingin dan hujan bisa terjadi saat udara hangat naik dan uap air di dalamnya menjadi dingin dan membentuk tetesan. Hujan bisa turun secepat 18 mil per jam dan tetesnya bisa sebesar seperempat inci diameternya. Hujan lebat mampu menyebabkan banjir dan banjir bandang atau meluapnya sungai yang sempit.

2. Salju
Di musim dingin, salju bisa terbentuk saat uap air berubah menjadi es di dalam awan di atmosfer. Hal ini terjadi ketika suhu di bawah 32 derajat F. Salju turun seperti serpihan salju 6 sisi yang terdiri dari kristal es yang membawa partikel partikel debu dan kotoran yang dibawa angin; Begitu mereka tumbuh cukup besar, gravitasi membawa mereka ke tanah. Badai terjadi di mana ada angin kencang, salju lebat dan suhu di bawah titik beku disebut badai salju.

3. Hujan Beku
Dua jenis kondisi cuaca musim dingin lainnya adalah hujan es dan hujan beku. Sleet atau hujan bercampur salju terjadi saat tetesan air hujan membeku padat menjadi es yang jatuh ke Bumi, memantul saat mereka terjadi kontak dengan tanah. Hujan beku adalah kondisi cuaca yang jauh lebih serius karena dapat menumbangkan cabang pohon dan saluran listrik dan mengubah jalan menjadi permukaan es licin. Hujan yang membeku turun seperti hujan biasa namun saat jatuh ke permukaan dimana suhu di bawah titik beku, hal itu menyebabkan hujan cair menjadi es di mana pun ia mendarat.

4. Badai Topan

Jenis Kondisi Cuaca
Kondisi tepian pantai ketika angin kencang

Badai bisa mencapai diameter 600 mil dan mengandung angin yang telah diketahui mencapai 200 mil per jam. Badai terbentuk di perairan tropis utara dan selatan khatulistiwa saat udara hangat dengan cepat dipaksakan dari permukaan dan kemudian diputar oleh rotasi bumi. Topan yang kuat akan bergerak sepanjang laut, kadang-kadang bisa mencapai 20 mil per jam. Badai yang mendarat ke tahah bisa menyebabkan kehancuran karena angin kencang dan hujan yang terkait dengan badai. Ada juga gelombang air yang menyertainya saat topan tersebut mendorong ke darat.

5. Tornado
Kondisi cuaca yang paling kejam adalah tornado, yang merupakan kolom udara berputar kuat yang turun dari badai petir. Angin yang luar biasa di tornado telah terbukti sekuat 300 mil per jam. Tornado membawa kehancuran saat menyentuh dan bergerak di tanah. Hamparan kehancuran ini bisa selebar 1 mil dan membentang sangat jauh.

6. Badai Petir
Badai terjadi saat udara yang tidak stabil naik dengan cepat saat memenuhi udara yang lebih dingin, puncak gunung atau angin yang tinggi dari laut. Awan bisa menjadi bermuatan listrik karena benturan antara partikel es di dalamnya terjadi dan mengalirkan listrik ke tanah dalam bentuk petir. Guntur mengikuti petir saat baut petir menciptakan kekosongan di udara yang dipenuhi begitu cepat oleh lebih banyak udara yang mengalir karena menghasilkan gelombang suara yang nyaring.

Baca: Contoh Penggunaan Air Oleh Manusia

Nah itulah beberapa jenis kondisi cuaca yang beberapa diantaranya juga terjadi di Indonesia. Semoga ulasan diatas bermanfaat.


0 comments

Post a Comment