Pengertian Imunisasi, Tujuan, dan Manfaat Imunisasi

Setiap bayi diharuskan untuk melakukan imunisasi, lalu apa itu imunisasi, serta tujuan dan manfaat dari imunisasi?

Pengertian Imunisasi Secara Umum


Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut imun atau resisten terhadap penyakit menular. Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem imun dan membentuk antibodi di dalam tubuh mereka. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa yang akan datang.

Metode pemberian vaksin dalam imunisasi beragam, ada yang dengan cara melalui suntikan, dimasukkan (ditetesi) ke dalam mulut, atau bahkan disemprotkan ke dalam mulut atau hidung. Sejumlah vaksin ada yang hanya diberikan sekali seumur hidup dan ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna.

Bayi yang baru lahir memang telah memiliki antibodi dari ibunya yang diterima saat masih di dalam kandungan, namun kekebalan ini hanya dapat bertahan hingga beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu, bayi akan menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit dan perlu mulai memproduksi antibodi sendiri. Dengan imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak akan siap untuk menghadapi serangan penyakit tertentu di masa depan, seperti cacar, campak, polio, tetanus, dan gondongan, sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Imunisasi juga bisa membantu mencegah epidemi penyakit menular serta menekan pengeluaran karena biaya pencegahan lebih murah daripada biaya pengobatan.

Pengertian Imunisasi Menurut Para Ahli


Pengertian imunisasi juga beragam, seperti halnya yang diutarakan oleh para ahli. Adapun pengertian imunisasi menurut parah ahli adalah sebagai berikut:

  • Hidayat: bahwa Pengertain Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, den melalui mulut seperti vaksin polio (Hidayat, A, 2005).
  • Ranuh: dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi adalah pemindahan atau transfer antibodi secara pasif, sedangkan vaksinasi dimaksudkan sebagai pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari sistem imun di dalam tubuh. Imunitas secara pasif dapat diperoleh dari pemberian dua macam bentuk, yaitu immunoglobulin yang non-spesifik atau Gamaglobulin dan Immunoglobulin yang spesifik yang berasal dari plasma donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu atau baru saja mendapatkan vaksinasi
  • Wahab: bahwa Pengertian Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu.
  • Wong: bahwa definisi Imunisasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respon memori terhadap pathogen tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen non virulen/non toksik.

Tujuan Imunisasi


Tujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini mungkin terjadi pada jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui manusia, seperti misalnya difteria.

Manfaat Imunisasi

Tujuan dalam memberikan suatu imunitas dari imunisasi bagi anak yakni mengurangi angka dari penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan bagi kesehatan dan bahkan dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Manfaat imunisasi dapat menghindarkan kita dari penyakit seperti campak, difteri, batuk rejan, cacar air, polio, hepatitis B, TBC, gondongan dll.

Tidak hanya itu, imunisasi tidak hanya bermanfaat hanya untuk individu anak yang diimunisasi saja, akan tetapi juga mempunyai manfaat yang lebih luas. Beberapa manfaat imunisasi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Manfaat untuk Anak. Tujuan pemberian suatu imunisasi pada anak diharapkan mampu memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan dari berbagia penyakit yang mampu untuk menyebabkan kecacatan, kesakitan, dan kematian bayi.  Di dalam vaksin sendiri sebenarnya terdapat bakteri bibit penyakit. Namun, bakteri tersebut tentu tidaklah berbahaya, tapi bakteri lemah atau yang telah mati. Dengan mempunyai bakteri dalam tubuh secara lami tubuh dapat membentuk suatu pertahanan diri yang dapat disebut dengan antibodi. Antibodi tersebut yang akan melumpuhkan bakteri penimbul suatu penyakit. Antibodi mampu mengibat cara memerangi bakteri seperti yang telah dilumpuhkannya. Bakteri akan tinggal lama di dalam tubuh, sehingga ketika bkateri jahat di suatu hari masuk ke dalam tubuh, antibodi akan tahu cara mengatasinya. Dengan demikianlah, anak dapat terhindar dari penyakit.
  • Manfaat Untuk Keluarga. Imunisasi mempunyai manfaat bagi keluarga. Dengan pemberian suatu imunisasi yang tepat, mampu menghilangkan kecemasan kepada orangtua dari risiko sakit yang diderita oleh anaknya. Selain dari pada itu, mampu menghemat biaya suatu pengobatan jika anak sakit.
  • Manfaat Untuk Komunitas. Manfaat imunisasi tersebut, tidaklah terbatas bagi individu, namun juga bermanfaat bagi komunitas masyarakat secara umum. Cakupan dari manfaat imunisasi cukuplah luas, yang mampu meningkatkan kekebalan komunitas yang dapat mencegah masyarakat terjangkit penyakit infeksi tertentu. Sehingga dapat bermanfaat bagi negara dalam membangun tingkat kesejahteraan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat dalam melanjutkan pembangunan negara.
Imunisasi mempunyai berbagai keuntungan yaitu:

  • Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidupnya
  • Vaksinasi adalah cost-effective karena murah dan efektif
  • Vaksinasi tidak berbahaya, reaksi yang serius sangat jarang terjadi, jauh lebih jarang dari pada komplikasi yang timbul apabila terserang penyakit tersebut secara alami.

Macam-Macam Imunisasi


Pada dasarnya imunisasi dibagi menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

a. Imunisasi Aktif (active immunization)
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam imunisasi aktif terdapat 4 macam kandungan dalam setiap vaksinasinya diantaranya :
  • Antigen, merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
  • Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
  • Preservatif, stabiliser dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
  • Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatan imunogenitas antigen.
b. Imunisasi Pasif (pasive immunization)
Merupakan pemberian zat (imunoglubulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuhyang terinfeksi (Hidayat, A, 2005).

Jenis-Jenis Imunisasi 


Di Indonesia sendiri terdapat jenis-jenis imunisasi atau contoh-contoh imunisasi yang diwajibkan pemerintah yang disebut dengan imunisasi dasar. Imunisasi dasar atau wajib tersebut di Indonesia juga telah diwajibkan oleh WHO. Sedangkan imunisasi yang hanya dianjurkan oleh pemerintah dapat digunakan dalam mencegah suatu kejadian luar biasa atau penyakit endemik.

Keberhasilan dalam pemberian imunisasi khususnya pemberian imunisasi untuk anak dipengaruhi oleh beragam faktor, diantaranya terdapat tinggi kadar antibodi pada saat dilakunnya imunisasi, potensi antigen yang disuntukkan, waktu antara pemberian imunisasi, dan juga status nutrisi khususnya kecukupan protein karena protein yang dibutuhkan hanya untuk menyintesis antibodi.

Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi itu hanya bergantung pada faktor yang memengaruhinya, sehingga mampu dalam membuat kekebalan tubuh kepada diri anak. Adapun macam-macam imunisasi/jenis-jenis imunisasi atau contoh imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah dalam program imunisasi PPI yakni sebagai berikut:

  • Imunisasi BCG atau basillus calmette guerin. Imunisasi BCG merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit TBC yang berat.
  • Imunisasi Hepatitis B. Imunisasi ini merupakan imunisasi yang mencegah terjadinya penyakit hepatitis.
  • Imunisasi Polio. Imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan anak lumpuh. Vaksin ini mampu melemahkan virus.
  • Imunisasi DPT. DPT merupakan diphteria, pertussis, tetaus sebagai imunisasi yang mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
  • Imunisasi Campak. Imunisasi yang digunakan dalam mencegah penyakit campak pada anak karena penyakit ini termasuk penyakit menular. Imunisasi ini juga memiliki efek samping yakni terjadinya ruam tempat suntikan dan panas.
  • Imunisasi MMR. MMR atau measles, mumps, rubella merupakan imunisasi yang digunakan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit campak.
  • Imunisasi Typhus Abdominalis. Imunisasi untuk mencegah penyakit typhusabdominalis yang terdiri atas tiga jenis vaksin diantaranya, kuman yang mematikan, kuman dilemahkan, dan antigen.
  • Imunisasi varicella. Imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit cacat.
  • Imunisasi Hepatitis A. Imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis A yang pemberiannya pada anak usia di atas 2 tahun.
  • Imunisasi HIB. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit influenza tipe B. Vaksin yang berbentuk polisakarida murni.

Jadwal pemberian imunisasi dasar harus diberikan?


Program Imunisasi indonesia mengacu pada dua jadwal. tabel Yang pertama jadwal yang di terbitkan oleh kementrian kesehatan indonesia, kemudian satu lagi rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Jadwal Imunisasi Dasar Pada Bayi
 
Jadwal imunisasi dasar


Dimana bisa melakukan imunisasi?


Program imunisasi dasar di indonesia saat ini bisa di dapatkan secara gratis dan seluruh biaya ditanggung melalui anggaran dan kebijakan pemerintah. imunisasi bisa di lakukan melalui Rumah sakit, puskesmas dan posyandu. Selain itu imunisasi juga bisa dilakukan di klinik-klinik kesehatan lain.


0 comments

Post a Comment